Areal Persawahan Mulai Ditanami
Sukau, WL - Areal persawahan di Pekon Jagaraga Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat (Lambar), sejak hujan mulai turun irigasi yang sempat mengalami gangguan. Saat ini petani mulai menggarap areal persawahan dan dalam waktu yang tidak begitu lama lagi akan melakukan penanaman.
Hal tersebut diungkapkan tokoh masyarakat setempat, Sumardi, kepada Warta Lambar, Senin (17/10). Menurutnya, areal persawahan yang ada di pekon tersebut mengalami kekeringan sejak kemarau melanda Lambar.
Parahnya lagi, air yang menaglir di irigasi menagalami kekurangan, akibatnya areal persawahan yang jauh dari sumber air mengalami kekeringan.
Turunnya hujan petani merasa terbantu, dengan harapan musim tanam akan berlansung dalam waktu dekat. Dengan harapan melonjaknya harga beras yang saat ini sedang terjadi ditingkat pengecer tidak akan terulang kembali, hal tersebut akan tercapai apabila musim tanam tidak mengalami kemunduran.
Sumardi menambahkan petani yang ada di pekon tersebut saat ini sedang menyediakan lahan untuk penyemayan bibit, dengan harapn satu bulan kedepan musim tanam akan digelar. Begitu juga dengan harga pupuk dan fungisida yang ada di kios diharapkan jangan sampaimengalami kelangkaan, kalau pun harganya yang relatif mahal hal tersebut tidak menjadi permasalahan dengan harapan persediana barang tetap tersedia.
“Kami sebagai petani kecil mengharapkan, kepada dinas insetansi terkit agar bersedia membantu memberikan penyuluhan,” pungkasnya. (rom)
Selasa, 18 Oktober 2011
Hal tersebut diungkapkan tokoh masyarakat setempat, Sumardi, kepada Warta Lambar, Senin (17/10). Menurutnya, areal persawahan yang ada di pekon tersebut mengalami kekeringan sejak kemarau melanda Lambar.
Parahnya lagi, air yang menaglir di irigasi menagalami kekurangan, akibatnya areal persawahan yang jauh dari sumber air mengalami kekeringan.
Turunnya hujan petani merasa terbantu, dengan harapan musim tanam akan berlansung dalam waktu dekat. Dengan harapan melonjaknya harga beras yang saat ini sedang terjadi ditingkat pengecer tidak akan terulang kembali, hal tersebut akan tercapai apabila musim tanam tidak mengalami kemunduran.
Sumardi menambahkan petani yang ada di pekon tersebut saat ini sedang menyediakan lahan untuk penyemayan bibit, dengan harapn satu bulan kedepan musim tanam akan digelar. Begitu juga dengan harga pupuk dan fungisida yang ada di kios diharapkan jangan sampaimengalami kelangkaan, kalau pun harganya yang relatif mahal hal tersebut tidak menjadi permasalahan dengan harapan persediana barang tetap tersedia.
“Kami sebagai petani kecil mengharapkan, kepada dinas insetansi terkit agar bersedia membantu memberikan penyuluhan,” pungkasnya. (rom)
Selasa, 18 Oktober 2011
Tidak ada komentar