Berharap Pengawasan Pers dan LSM
Waytenong, WL - Pembangunan infrastrukur pendidikan di Kabupaten Lampung Barat (Lambar), bersumber Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2011 telah dimulai. Dengan dimulainya perehaban dan pembangunan sekolah, pihak sekolah mengharapakan partisipasi dari kalangan media dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), untuk bersama-sama melakukan pengawasan secara objektif.
Hal tersebut disampaikan Kepala SDN1 Padangtambak Kecamatan Waytenong, Yunizar, S.Pd. kepada Warta Lambar, Minggu (23/10). Menurutnya, saat ini pembangunan Ruang Kelas Belajar (RKB) melalui DAK di sekolahnya mulai dikerjakan oleh salah satu perusahaan. Dengan adanya pembangunan tersebut diharapakannya, baik media dan LSM untuk memberikan pengawasan yang objektif agar pihak rekanan yang mengelola memrioritaskan mutu. “Dan jika ada kejanggalan dalam pengerjaannya media atau LSM memberikan keterangan yang jelas, sehingga pihak sekolah tidakakan segan-segan meberikan teguran kepada pihak rekanan,” ucapnya.
Masih kata dia, tahun ini pembangunan RKB melalui DAK di sekolahnnya dengan anggaran mencapai Rp407 juta. Sekolah tersebut sempat dihantam angin puting beliung hingga jelang beberapa bulan sekolah tersebut mendapatkan DAK untuk perbaikan. “Tahun-tahun sebelumnya DAK dikelola sekolah namun berbeda pada tahun ini DAK dikelola rekanan. Untuk itu mohon kerja samanya dalam memberikan pengawasan,” tambahnya.
Lanjutnya, dengan kerjasama memberikan pengawasan pembangunan RKB tersebut diharapakan pihak rekanan yang mengelola mengutamakan mutu, hingga pembangunan RKB tersebut bisa bertahan lama. “Dengan demikian pembangunan tidak mengecewakan,” tutupnya. (nop)
Senin, 24 Oktober 2011
Hal tersebut disampaikan Kepala SDN1 Padangtambak Kecamatan Waytenong, Yunizar, S.Pd. kepada Warta Lambar, Minggu (23/10). Menurutnya, saat ini pembangunan Ruang Kelas Belajar (RKB) melalui DAK di sekolahnya mulai dikerjakan oleh salah satu perusahaan. Dengan adanya pembangunan tersebut diharapakannya, baik media dan LSM untuk memberikan pengawasan yang objektif agar pihak rekanan yang mengelola memrioritaskan mutu. “Dan jika ada kejanggalan dalam pengerjaannya media atau LSM memberikan keterangan yang jelas, sehingga pihak sekolah tidakakan segan-segan meberikan teguran kepada pihak rekanan,” ucapnya.
Masih kata dia, tahun ini pembangunan RKB melalui DAK di sekolahnnya dengan anggaran mencapai Rp407 juta. Sekolah tersebut sempat dihantam angin puting beliung hingga jelang beberapa bulan sekolah tersebut mendapatkan DAK untuk perbaikan. “Tahun-tahun sebelumnya DAK dikelola sekolah namun berbeda pada tahun ini DAK dikelola rekanan. Untuk itu mohon kerja samanya dalam memberikan pengawasan,” tambahnya.
Lanjutnya, dengan kerjasama memberikan pengawasan pembangunan RKB tersebut diharapakan pihak rekanan yang mengelola mengutamakan mutu, hingga pembangunan RKB tersebut bisa bertahan lama. “Dengan demikian pembangunan tidak mengecewakan,” tutupnya. (nop)
Senin, 24 Oktober 2011
Tidak ada komentar