Buruh Tewas Jatuh dari Pohon Jati
Krui Selatan, WL - Hendrik bin Madian (24) warga Pekon Sukajadi Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar), tewas setelah terjatuh saat tengah memangkas pohon jati di kebun warga setempat, Supardi, Selasa (27/9) lalu. Kini kedua keluarga sepakat untuk bermusyawarah secara kekeluargaan dan tidak saling menuntut dalam menyelesaikan msalah tersebut.
Demikian dikatakan Peratin Gusrizal ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Minggu (2/10) malam. “Kedua belah pihak telah berdamai secara kekeluargaan. Itu tertuang dalam surat damai yang ditandatangani kedua belah pihak dan diketahui peratin,” kata Gusrizal singkat.
Sekadar diketahui, kronologis kejadian berawal saat korban tengah memangkas pohon jati. Tanpa disadari, korban menginjak cabang pohon yang sudah mati. Tak ayal, korbanpun terjatuh dari ketinggian 5M dari atas permukaan tanah. Hendrik menderita patah tulang kedua kakinya. “Kedua kakinya patah, dan kondisi tubuhnya memprihatinkan,” ujar Gusrizal.
Masih kata Gusrizal, korban yang memang sehari-harinya buruh pemangkas pohon itu, sempat mendapatkan perawatan dukun urut. Namun naas, pemuda yang dikenal pendiam itu, Rabu (28/9) pukul 14.30, menghembuskan nafas terakhirnya.
Gusrizal berharap keluarga korban bersabar atas cobaan tersebut. Mengingat Hendrik merupakan pemuda cukup patuh terhadap keluarganya. “Untuk yang ditinggalkan agar dapat tabah,” pungkas Gusrizal. (nov)
Selasa, 04 Oktober 2011
Demikian dikatakan Peratin Gusrizal ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Minggu (2/10) malam. “Kedua belah pihak telah berdamai secara kekeluargaan. Itu tertuang dalam surat damai yang ditandatangani kedua belah pihak dan diketahui peratin,” kata Gusrizal singkat.
Sekadar diketahui, kronologis kejadian berawal saat korban tengah memangkas pohon jati. Tanpa disadari, korban menginjak cabang pohon yang sudah mati. Tak ayal, korbanpun terjatuh dari ketinggian 5M dari atas permukaan tanah. Hendrik menderita patah tulang kedua kakinya. “Kedua kakinya patah, dan kondisi tubuhnya memprihatinkan,” ujar Gusrizal.
Masih kata Gusrizal, korban yang memang sehari-harinya buruh pemangkas pohon itu, sempat mendapatkan perawatan dukun urut. Namun naas, pemuda yang dikenal pendiam itu, Rabu (28/9) pukul 14.30, menghembuskan nafas terakhirnya.
Gusrizal berharap keluarga korban bersabar atas cobaan tersebut. Mengingat Hendrik merupakan pemuda cukup patuh terhadap keluarganya. “Untuk yang ditinggalkan agar dapat tabah,” pungkas Gusrizal. (nov)
Selasa, 04 Oktober 2011
Tidak ada komentar