Gorong-Gorong PNPM-MP Runtuh, 1 Tewas, 1 Kritis
Balikbukit, WL - Pembangunan gorong-gorong bersumber Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) 2011 di Pekon Sedampahindah Kecamatan Balikbukit Kabu[aten Lampung Barat (Lambar) menelan korban jiwa.
Dua pekerja warga Pemangku Talangsebaris pekon setempat, Wagirin bin Ajo Wiyono (39) dan Supri yang tengah menjalankan perintah perbaikan volume tertimpa dinding gorong-gorong yang dibangun di pertigaan lapangan sepakbola pekon pecahan Padangcahya itu. Akibatnya, Wagirin meninggal di tempat, sementara rekannya Supri harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) Bandarlampung setelah sempat menerima perawatan tim medis di RSUD Liwa, Sabtu (15/10).
Menurut warga setempat Rasimun, kepada Warta Lambar, Sabtu (15/10), peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 11.00. Saat itu, kata dia, dua warga tersebut tengah menggali bagian bawah dinding gorong-gorong yang telah difondasi. Sebab, seharusnya kedalaman gorong-gorong 100Cm. Namun setelah diukur ternyata kedalaman minus 20Cm atau hanya 80Cm. “Saat tengah menggali bagian bawah salah satu sisi gorong-gorong, sisi yang lain runtuh dan menimpa Wagirin dan Supri,” tandasnya.
Senada dikatakan wanita paruh baya yang rumahnya hanya berjarak sekitar 5M dari tempak kejadian perkara (TKP). Menurutnya, saat kejadian Wagirin sudah tidak bersuara. “Yang satunya yang ada suara mintak tolong,” kata wanita yang salah satu sudut pagar rumahnya berdiri plang PNPM-MP tersebut.
Lantas beberapa warga berusaha mengevakuasi kedua korban. Naas, Wagirin sulit di evakuasi. Warga lantas memecah bongkahan dinding gorong-gorong yang menimpanya. Sayang, nyawanya tidak tertolong lagi. Dan dibawa kerumah duka di Talang sebaris dan dimakankam sore tou juga.
Sementara Supri, selamat meski kritis. Dia mengaklami luka berat bagian dada. Setelah sempat menerima perawatan dari tim medis RSUD Liwa, sekitar pukul 17.00., Supri dirujuk ke RSUAM.
Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Sutarman membenarkan kedua saat tertimpa tengah megali kedalaman gorong-gorong yang minus 20Cm. “Ya mereka (Wagirin dan Supri, red) tertimpa dinding gorong-gorong. Ya, mereka menyisir bagian bawah gorong-gorong. Dan runtuh,” ujar dia seraya naik ke sepeda motor yang dikendarai rekannya, menuju RSUD Liwa.
Terpisah, dikonfirmasi per ponsel Peratin Suratal membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, posisi keduanya saat kejadian berada di dala galian gorong-gorong. Sementara kernetnya di atas. “Sekitar jam 11.00., mereka terimpa. Wagirin meninggal di TKP. Dan Supri dirujuk RSUAM bandarlampung,” tutupnya. (esa)
Senin, 17 Oktober 2011
*)
Dua pekerja warga Pemangku Talangsebaris pekon setempat, Wagirin bin Ajo Wiyono (39) dan Supri yang tengah menjalankan perintah perbaikan volume tertimpa dinding gorong-gorong yang dibangun di pertigaan lapangan sepakbola pekon pecahan Padangcahya itu. Akibatnya, Wagirin meninggal di tempat, sementara rekannya Supri harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) Bandarlampung setelah sempat menerima perawatan tim medis di RSUD Liwa, Sabtu (15/10).
Menurut warga setempat Rasimun, kepada Warta Lambar, Sabtu (15/10), peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 11.00. Saat itu, kata dia, dua warga tersebut tengah menggali bagian bawah dinding gorong-gorong yang telah difondasi. Sebab, seharusnya kedalaman gorong-gorong 100Cm. Namun setelah diukur ternyata kedalaman minus 20Cm atau hanya 80Cm. “Saat tengah menggali bagian bawah salah satu sisi gorong-gorong, sisi yang lain runtuh dan menimpa Wagirin dan Supri,” tandasnya.
Senada dikatakan wanita paruh baya yang rumahnya hanya berjarak sekitar 5M dari tempak kejadian perkara (TKP). Menurutnya, saat kejadian Wagirin sudah tidak bersuara. “Yang satunya yang ada suara mintak tolong,” kata wanita yang salah satu sudut pagar rumahnya berdiri plang PNPM-MP tersebut.
Lantas beberapa warga berusaha mengevakuasi kedua korban. Naas, Wagirin sulit di evakuasi. Warga lantas memecah bongkahan dinding gorong-gorong yang menimpanya. Sayang, nyawanya tidak tertolong lagi. Dan dibawa kerumah duka di Talang sebaris dan dimakankam sore tou juga.
Sementara Supri, selamat meski kritis. Dia mengaklami luka berat bagian dada. Setelah sempat menerima perawatan dari tim medis RSUD Liwa, sekitar pukul 17.00., Supri dirujuk ke RSUAM.
Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Sutarman membenarkan kedua saat tertimpa tengah megali kedalaman gorong-gorong yang minus 20Cm. “Ya mereka (Wagirin dan Supri, red) tertimpa dinding gorong-gorong. Ya, mereka menyisir bagian bawah gorong-gorong. Dan runtuh,” ujar dia seraya naik ke sepeda motor yang dikendarai rekannya, menuju RSUD Liwa.
Terpisah, dikonfirmasi per ponsel Peratin Suratal membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, posisi keduanya saat kejadian berada di dala galian gorong-gorong. Sementara kernetnya di atas. “Sekitar jam 11.00., mereka terimpa. Wagirin meninggal di TKP. Dan Supri dirujuk RSUAM bandarlampung,” tutupnya. (esa)
Senin, 17 Oktober 2011
*)
Tidak ada komentar