Himbau tak Jual Tanah ke Wisman
Krui Selatan, WL - Peratin Azhari Pekon Mandirisejati Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar), terus menghimbau warganya agar tidak menjual tanah yang berada di pinggiran pantai ke wisatawan mancanegara (wisman). Azhari, kepada Warta Lambar, Senin (3/10), mengatakan pihaknya tidak henti-henti terus menghimbau warga di pekon itu agar tidak menjual tanah terhadap wisman.
Itu dikarenakan Azhari berupaya agar para wisman tidak terus berkuasa di pekon itu. “Sampai kapanpun saya terus menghimbau warga saya agar tidak menjual tanahnya ke turis, karena saya tidak mau warga saya hanya menjadi budak mereka,” ungkap Azhari.
Masih kata Azhari, hingga kini himbauannya tersebut cukup berbuah manis, dan diharapkan warga memiliki kesadaran tentang kebenaran himbauan itu, Azhari menjelaskan ada dua bidang tanah yang telah terjual, itupun terjual pada saat ia belum menjabat sebagai peratin dikarenakan pekon itu belum dimekarkan dari Pekon Balaikencana. “Saya bersyukur sampai sekarang himbauan kami cukup diindahkan warga, dan menurut saya lebih baik apabila kita sendiri yang mengolah tanah itu menjadi sumber penghasilan yaitu dengan didirikan hotel untuk para wisman itu,” lanjut Azhari.
“Saya lebih baik menjadi aparatur pekon asal tanah milik warga yang berada dipinggir pantai tidak menjadi milik wisman, karena saya tidak mau para wisman ini berkuasa seperti didaerah lain yang nantinya berakibat warga sekitar hanya menjadi penonton setia atas kesuksesan mereka, terlebih saat ini bandara kita sudah jadi, yang dapat membuat para turis berdatangan lebih banyak lagi,” tutup Azhari. (nov)
Selasa, 04 Oktober 2011
Itu dikarenakan Azhari berupaya agar para wisman tidak terus berkuasa di pekon itu. “Sampai kapanpun saya terus menghimbau warga saya agar tidak menjual tanahnya ke turis, karena saya tidak mau warga saya hanya menjadi budak mereka,” ungkap Azhari.
Masih kata Azhari, hingga kini himbauannya tersebut cukup berbuah manis, dan diharapkan warga memiliki kesadaran tentang kebenaran himbauan itu, Azhari menjelaskan ada dua bidang tanah yang telah terjual, itupun terjual pada saat ia belum menjabat sebagai peratin dikarenakan pekon itu belum dimekarkan dari Pekon Balaikencana. “Saya bersyukur sampai sekarang himbauan kami cukup diindahkan warga, dan menurut saya lebih baik apabila kita sendiri yang mengolah tanah itu menjadi sumber penghasilan yaitu dengan didirikan hotel untuk para wisman itu,” lanjut Azhari.
“Saya lebih baik menjadi aparatur pekon asal tanah milik warga yang berada dipinggir pantai tidak menjadi milik wisman, karena saya tidak mau para wisman ini berkuasa seperti didaerah lain yang nantinya berakibat warga sekitar hanya menjadi penonton setia atas kesuksesan mereka, terlebih saat ini bandara kita sudah jadi, yang dapat membuat para turis berdatangan lebih banyak lagi,” tutup Azhari. (nov)
Selasa, 04 Oktober 2011
Tidak ada komentar