Januari 2012, Lambar Bangun Pabrik CPO
Pesisir Selatan, WL - Pembangunan pabrik pengolahan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit menjadi crude palm oil (CPO) dalam waktu dekat segera terwujud. Kepada Warta Lambar, Selasa (18/10) Ketua Koperasi Mina Lestari, Anton Joko Margono, menjelaskan pembangunan pabrik pengolahan TBS sawit akan dibangun di Pemangku Kupang Pekon Marang Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar) bersumber dana bantuan bergulir dari LPDB itu merupakan pinjaman yang diprakarsai UMKM Pusat.
Besar pinjaman sebesar Rp50 miliar itu termasuk modal kerja. Dirincikannya, untuk pengadaan mesin yang didatangkan langsung dari Jerman senilai Rp25 Miliar. Sementara Rp10M untuk pembangunan fisik berupa pembangunan dua unit gudang berukuran 25M X 50M dan 1 unit 25M X 75M. Kemudian Rp15 miliar digunakan sebagai modal kerja.
Dijelaskan, perjanjian kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara koperasi yang beralamat di Bengkunatbelimbing itu dengan UMKM Pusat telah ditandatangani kedua belah pihak.
Saat ini tinggal menunggu pelaksanaan pembangunan yang direncanakan akan dimulai Januari 2012. Pabrik yang akan dibangun berkapasitas 300 ton/24 jam. Mengenai bahan baku yang ada di pesisir diperkirakan cukup memasok kapasitas tersebut, karena saat ini setiap hari TBS yang terangkat ke pengolahan di luar Lambar mencapai 400 ton-450 ton perhari.
Untuk hasil pengolahan berupa CPO akan dikirim melalui Riau dan pemasaran dibantu UMKM Pusat. Bantuan pinjaman modal akan dikembalikan selama 25 tahun. Dan untuk bahan baku bakal mengandalkan dari lahan milik petani, baik yang sudah panen saat ini maupun yang baru tanam.
“Untuk perluasan lahan bagi petani yang akan menanam, akan diberikan modal pembukaan dan bibit dengan sistem pinjaman. Untuk kualitas TBS yang ada cukup baik, sehingga sangat memungkinkan untuk dibangunnya pabrik,” tutup Anton. (sul)
Rabu, 19 Oktober 2011
*)
Besar pinjaman sebesar Rp50 miliar itu termasuk modal kerja. Dirincikannya, untuk pengadaan mesin yang didatangkan langsung dari Jerman senilai Rp25 Miliar. Sementara Rp10M untuk pembangunan fisik berupa pembangunan dua unit gudang berukuran 25M X 50M dan 1 unit 25M X 75M. Kemudian Rp15 miliar digunakan sebagai modal kerja.
Dijelaskan, perjanjian kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara koperasi yang beralamat di Bengkunatbelimbing itu dengan UMKM Pusat telah ditandatangani kedua belah pihak.
Saat ini tinggal menunggu pelaksanaan pembangunan yang direncanakan akan dimulai Januari 2012. Pabrik yang akan dibangun berkapasitas 300 ton/24 jam. Mengenai bahan baku yang ada di pesisir diperkirakan cukup memasok kapasitas tersebut, karena saat ini setiap hari TBS yang terangkat ke pengolahan di luar Lambar mencapai 400 ton-450 ton perhari.
Untuk hasil pengolahan berupa CPO akan dikirim melalui Riau dan pemasaran dibantu UMKM Pusat. Bantuan pinjaman modal akan dikembalikan selama 25 tahun. Dan untuk bahan baku bakal mengandalkan dari lahan milik petani, baik yang sudah panen saat ini maupun yang baru tanam.
“Untuk perluasan lahan bagi petani yang akan menanam, akan diberikan modal pembukaan dan bibit dengan sistem pinjaman. Untuk kualitas TBS yang ada cukup baik, sehingga sangat memungkinkan untuk dibangunnya pabrik,” tutup Anton. (sul)
Rabu, 19 Oktober 2011
*)
Tidak ada komentar