Kelangkaan BBM Kembali Terjadi
Batubrak, WL - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium kembali terjadi, seperti di SPBU Kembahang Kecamatan Batubrak Kabupaten Lampung Barat (Lambar). Kelangkaan terjadi sejak tiga hari terakhir. Terlebih sejak aliran listrik mengalami gangguan SPBU acap kali melayani konsumen tidak sampai sore. Hal tersebut diungkapkan tokoh masyarakat Kembahang Edi Susanto, kepada Warta Lambar, Senin (17/10), menurutnya dalam tiga hari terakhir SPBU kehabisan setok.
Namun anehnya, ditingkat pengecer stok premium tetap tersedia, dengan harga jual eceran Rp5.500-Rp6ribu/liter.
Hal tersebut terjadi dipastikan ulah oknum yang tidak bertanggung jawab dengan melakukan pengecoran menggunakan jerigen disejumlah SPBU.
Selanjutnya pelaku pengecoran menjual kembali kepada pengecer yang ada di beberapa pekon, dengan harga Rp5.000-5.500/Liter tergantung dengan jarak tempuh dari SPBU tempat mengecor. Seharusnya pengecer tidak melakukan pembelian terhadap oknum yang melakukan pengecoran, agar harda jual ditigkat pengecer tidak sampai melonjak seperti saat ini.
Masih kata dia, kekosongan pasokan BBN jenis peremiun kerab dijadikan lahan bisnis oknum yang tidak bertanggug jawab, akan tetapi perbuatan pelaku pengecoran menggunakan jerigen. Dengan jumlah yang banyak hingga saat ini belum juga mendapatkan sangsi tegas dari penegak hukum. “Seharusnya pembelian premium mengguakan gerigen dibatasi dengan harapan harga ditingkat pengecer tetap setabil,” terangnya.
Terpisah pedagang pengecer Ameril menambahkan, kelangkaan BBM jenis premium yang terjadi di SPBU sejak tiga hari terakhir. Tidak sampai dimemfaatkan pedagang pengecer akan tetapi bagi pengecer yang tidak memiliki kendaraan bermotor, terpaksa membeli premium dari penjual yang lain dengan harga Rp5 ribu/Liter.
Berarti pengecer tersebut terpaksa menjual Rp6ribu/Liter, apakah salah pengecer menjual dengan harga tersebut dan mengambil keuntungan sedikit. Begitu juga bagi yang memiliki kendaraan melakukan pengecoran sendiri dan menjual Rp500/Liter. “Kalu memang ada penjual yang menjual premium dengan harga diatas Rp6ribu/Liter, berarti pedagang tersebut mencari pengakit,” pungkasnya. (rom)
Selasa, 18 Oktober 2011
Namun anehnya, ditingkat pengecer stok premium tetap tersedia, dengan harga jual eceran Rp5.500-Rp6ribu/liter.
Hal tersebut terjadi dipastikan ulah oknum yang tidak bertanggung jawab dengan melakukan pengecoran menggunakan jerigen disejumlah SPBU.
Selanjutnya pelaku pengecoran menjual kembali kepada pengecer yang ada di beberapa pekon, dengan harga Rp5.000-5.500/Liter tergantung dengan jarak tempuh dari SPBU tempat mengecor. Seharusnya pengecer tidak melakukan pembelian terhadap oknum yang melakukan pengecoran, agar harda jual ditigkat pengecer tidak sampai melonjak seperti saat ini.
Masih kata dia, kekosongan pasokan BBN jenis peremiun kerab dijadikan lahan bisnis oknum yang tidak bertanggug jawab, akan tetapi perbuatan pelaku pengecoran menggunakan jerigen. Dengan jumlah yang banyak hingga saat ini belum juga mendapatkan sangsi tegas dari penegak hukum. “Seharusnya pembelian premium mengguakan gerigen dibatasi dengan harapan harga ditingkat pengecer tetap setabil,” terangnya.
Terpisah pedagang pengecer Ameril menambahkan, kelangkaan BBM jenis premium yang terjadi di SPBU sejak tiga hari terakhir. Tidak sampai dimemfaatkan pedagang pengecer akan tetapi bagi pengecer yang tidak memiliki kendaraan bermotor, terpaksa membeli premium dari penjual yang lain dengan harga Rp5 ribu/Liter.
Berarti pengecer tersebut terpaksa menjual Rp6ribu/Liter, apakah salah pengecer menjual dengan harga tersebut dan mengambil keuntungan sedikit. Begitu juga bagi yang memiliki kendaraan melakukan pengecoran sendiri dan menjual Rp500/Liter. “Kalu memang ada penjual yang menjual premium dengan harga diatas Rp6ribu/Liter, berarti pedagang tersebut mencari pengakit,” pungkasnya. (rom)
Selasa, 18 Oktober 2011
Tidak ada komentar