Kemarau, Harga Beras Rp8.200/Kg
Krui Selatan, WL - Kemarau yang melanda wilaya pesisir Kabupaten Lampung Barat (Lambar) sejak beberapa bulan terakhir membuat harga beras melambung tinggi, seperti yang terjadi Pekon Lintik Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar).
Salah seorang warga, M. Syarif, kepada Warta Lambar, Sabtu (15/10), mengatakan banyak warga yang merasa kesulitan dalam mencari pendapatan, dalam mencukupi kebutuhan rumah tangga. Karena harga beras hingga kini terbilang cukup tinggi yaitu mencapai Rp8.200/Kg. “Kami sering mengalami keuangan kami karena harga beras yang terus naik, sementara penghasilan kami tidak terlalu tinggi,” ungkap Syarif.
Masih kata Syarif, diduga penyebab tingginya harga beras disebabkan kemarau yang melanda sejak beberapa bulan, akibatnya para petani tidak dapat menggarap sawahnya seperti sebelumnya. “Sawah jadi kering akibatnya harga beras naik tanpa henti,” lanjut dia.
Warga berharap pemkab segera turun tangan menggelar operasi dipasar dan warung yang menjual beras agar harga yang cukup tinggi dapat berkurang, mengingat dengan harga yang demikian cukup banyak yang merasa sulit menjangkau bahkan bukan tidak mungkin jika hal tersebut membuat para warga yang berekonomi menengah ke bawah tidak sanggup untuk mendapatkan beras. “Kami sangat berharap harga beras sekarang dapat turun secepatnya, karena pendapatan kami sangat kecil,” tutup Syarif. (nov)
Senin, 17 Oktober 2011
*)
Salah seorang warga, M. Syarif, kepada Warta Lambar, Sabtu (15/10), mengatakan banyak warga yang merasa kesulitan dalam mencari pendapatan, dalam mencukupi kebutuhan rumah tangga. Karena harga beras hingga kini terbilang cukup tinggi yaitu mencapai Rp8.200/Kg. “Kami sering mengalami keuangan kami karena harga beras yang terus naik, sementara penghasilan kami tidak terlalu tinggi,” ungkap Syarif.
Masih kata Syarif, diduga penyebab tingginya harga beras disebabkan kemarau yang melanda sejak beberapa bulan, akibatnya para petani tidak dapat menggarap sawahnya seperti sebelumnya. “Sawah jadi kering akibatnya harga beras naik tanpa henti,” lanjut dia.
Warga berharap pemkab segera turun tangan menggelar operasi dipasar dan warung yang menjual beras agar harga yang cukup tinggi dapat berkurang, mengingat dengan harga yang demikian cukup banyak yang merasa sulit menjangkau bahkan bukan tidak mungkin jika hal tersebut membuat para warga yang berekonomi menengah ke bawah tidak sanggup untuk mendapatkan beras. “Kami sangat berharap harga beras sekarang dapat turun secepatnya, karena pendapatan kami sangat kecil,” tutup Syarif. (nov)
Senin, 17 Oktober 2011
*)
Tidak ada komentar