Listrik Terminal Waybatu Diputus PLN
Pesisir Tengah, WL - Listrik di Terminal Waybatu Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Lampung Barat (Lambar), diputus pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) Subranting Krui sejak 12 hari lalu. Itu karena listrik di terminal tersebut telah menunggak pembayaran selama delapan bulan sebesar Rp7.200.000., para pedagang menduga uang tagihan listrik ditilap pengelola terminal.
Salah seorang pedagang Ujang kepada Warta Lambar, Senin (10/10), mengatakan banyak para pedagang yang mempertanyakan listrik di terminal tersebut. Sebab, PLN telah dipadamkan sejak 12 hari lalu mengingat pada saat malam tiba tempat itu selalu gelap tampak tidak ada jaringan listrik. “Sudah 12 hari ini listrik kami padam terus,” ungkap Ujang.
Masih kata Ujang, pihaknya merasa tidak pernah terlambat dalam pembayaran listrik. Pihaknya menduga pengelola terminal telah menilap uang pembayaran listrik itu. Sehingga listrik di terminal itu dipadamkan. Pihak pengelola terminal pernah menjanjikan akan segera memasangkan kembali listrik itu, namun hingga kini janji tersebut tak kunjung ditepati.
Ujang berharap dinas terkait dapat segera kroscek, agar listrik dapat menyala seperti semula. “Kami mau dinas terkait segera tanggap dengan masalah kami ini, supaya tempat kami ini dapat terang kembali,” tutupnya. (nov)
Selasa, 11 Oktober 2011
*)
Salah seorang pedagang Ujang kepada Warta Lambar, Senin (10/10), mengatakan banyak para pedagang yang mempertanyakan listrik di terminal tersebut. Sebab, PLN telah dipadamkan sejak 12 hari lalu mengingat pada saat malam tiba tempat itu selalu gelap tampak tidak ada jaringan listrik. “Sudah 12 hari ini listrik kami padam terus,” ungkap Ujang.
Masih kata Ujang, pihaknya merasa tidak pernah terlambat dalam pembayaran listrik. Pihaknya menduga pengelola terminal telah menilap uang pembayaran listrik itu. Sehingga listrik di terminal itu dipadamkan. Pihak pengelola terminal pernah menjanjikan akan segera memasangkan kembali listrik itu, namun hingga kini janji tersebut tak kunjung ditepati.
Ujang berharap dinas terkait dapat segera kroscek, agar listrik dapat menyala seperti semula. “Kami mau dinas terkait segera tanggap dengan masalah kami ini, supaya tempat kami ini dapat terang kembali,” tutupnya. (nov)
Selasa, 11 Oktober 2011
*)
Tidak ada komentar