Masjid At-Tohiriyah Belum Jelas
Krui Selatan, WL - Masjid At-Thohiriyah Pekon Padangraya Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar) hingga kini tidak berkepastian yang jelas terkait ganti rugi pelebaran jalan mengingat sebagian badan mesjid masuk dalam ukuran pelebaran jalan. Salah seorang warga Herman, kepada Warta Lambar, Senin (3/10).
Mengatakan bahwa Dinas Pekerjaan Umum (PU) tidak menyanggupi permintaan warga di pekon itu yang meminta Dinas PU mengganti rugi masjid tersebut dengan cara membangun kembali masjid itu di tempat lain. Begitupun sebaliknya dengan warga yang tidak menyetujui permintaan dinas yang meminta sebagian badan masjid yang masuk dalam ukuran pelebaran dirobohkan dan dibangun dinding kembali.
“Jelas kami tidak setuju dengan permintaan dinas, karena kami beranggapan bahwa dengan permintaan itu dapat membuat ukuran masjid mengecil dan bentuk tidak sesuai dengan tempat imam,” ujar Herman.
Masih kata Herman, jika dinas PU tidak menyetujui permintaan warga, pihaknya lebih memilih jalan yang berada tepat di depan msjid tidak dilakukan pelebaran, mengingat warga cukup mengenang mesjid yang memiliki banyak sejarah itu. “Lebih baik jalan yang didepan mesjid tidak dilebarkan dari pada ukuran mesjid menjadi kecil,” lanjut Herman.
Warga berharap pemkab dapat menyetujui permintaan itu, agar proses pelebaran jalan dapat berjalan dengan cukup lancar. “Kami berharap pemerintah menyetujui permintaan kami, karena kami tidak mau apabila mesjid ini nantinya menjadi rusak dengan ukuran yang tidak sesuai lagi,” pungkas Herman. (nov)
Selasa, 04 Oktober 2011
Mengatakan bahwa Dinas Pekerjaan Umum (PU) tidak menyanggupi permintaan warga di pekon itu yang meminta Dinas PU mengganti rugi masjid tersebut dengan cara membangun kembali masjid itu di tempat lain. Begitupun sebaliknya dengan warga yang tidak menyetujui permintaan dinas yang meminta sebagian badan masjid yang masuk dalam ukuran pelebaran dirobohkan dan dibangun dinding kembali.
“Jelas kami tidak setuju dengan permintaan dinas, karena kami beranggapan bahwa dengan permintaan itu dapat membuat ukuran masjid mengecil dan bentuk tidak sesuai dengan tempat imam,” ujar Herman.
Masih kata Herman, jika dinas PU tidak menyetujui permintaan warga, pihaknya lebih memilih jalan yang berada tepat di depan msjid tidak dilakukan pelebaran, mengingat warga cukup mengenang mesjid yang memiliki banyak sejarah itu. “Lebih baik jalan yang didepan mesjid tidak dilebarkan dari pada ukuran mesjid menjadi kecil,” lanjut Herman.
Warga berharap pemkab dapat menyetujui permintaan itu, agar proses pelebaran jalan dapat berjalan dengan cukup lancar. “Kami berharap pemerintah menyetujui permintaan kami, karena kami tidak mau apabila mesjid ini nantinya menjadi rusak dengan ukuran yang tidak sesuai lagi,” pungkas Herman. (nov)
Selasa, 04 Oktober 2011
Tidak ada komentar