Panther Terguling di Jalur Liwa-Sumberjaya
Belalau, WL - Sabtu (8/10) sekitar pukul 13.30, terjadi kecelakaan lalulintas (Lakalantas) tunggal di jalur Liwa-Sumberjaya, Tempat Kejadian Perkara (TKP), tepatnya di Pekon Kejadian Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat (Lambar). Satu unit mobil Izuzu Panther Nomor Polisi (Nopol) BE2541BN warna silper yang bermuatan asesoris handphoneyang ditumpangi Andry dan rekanya Buyung warga Sukarame Bandar Lampung terbalik di TKP. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.
Menurut Andry, laka terjadi saat kendaraan yang ia kemudiakn bermaksud ke Bandarlampung itu beriring-iringan dengan Bus Ranau Indah. Andry bermaksud menyalip bus tersebut, namun saat melindas lubang yang ada disi kiri jalan degan kecepatan cukup tinggi. Tiba-tiba ban kiri belakang kendaraan tersebut pecah. Tal pelak, panther terguling dan terseret sekitar 5M dari titik awal TKP.
Meski tidak ada korban jiwa namun kendaraan tersebut rinsek di bagian kiri. “Kami hendak kembali ke Bandarlampung yang sebelumnya dari kota Liwa menjual asesoris handphone,” Ucap Andrey.
Andry menambahkan sesaat sebelum lakalantas terjadi dia memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Naasya setelah melewati kendaraan yang ada di depannya, roda belakan pecah hingga dirinya tidak bisa mengendalikan setir dan membuat mobil tersebut terbalik. “Setelah kedaraan tergelincir dan tidak bisa dikendalikan kendaraan terbalik dan tergusur di atas aspal. “Beruntung saya dan teman saya mengenakan sabuk pengaman sehingga tidak sampai terlempar,” tambahnya.
Sesaat setelah kejadian, masyarakat setempat dan kendraan yang melintas setempat memberikan pertolongan. Dengan mengembalikan posisi kenderaan menggunakan dua potong bambu dan kawat penderek milik salah satu warga setempat.
Menurut saksi mata di lokasi, Habib, mengakui kejadian tersebut terjadi begitu cepat hingga terdengar dentuman keras membuat warga seketika berkumpul di lokasi. “Kami sangat terkejut dengan kecelakaan ini, bersyukur tidak ada korban dan kondisi jalan sedang lengang,” ucap mereka.
Sementara menurut warga lainnya, Sumardi, di TKP diakui kerap terjadi lakalantas tunggal dan rata-rata dialami mobil. Dikatakan, beberapa waktu lalu kecelakaan serupa dialami mobil milik salah satu dealer ternama di Liwa yang juga terguling. “Hal itu karena lokasi itu sekitar TKP dianggap strategis untuk memacu kecepatan.” (nop)
Senin, 10 Oktober 2011
*)
Menurut Andry, laka terjadi saat kendaraan yang ia kemudiakn bermaksud ke Bandarlampung itu beriring-iringan dengan Bus Ranau Indah. Andry bermaksud menyalip bus tersebut, namun saat melindas lubang yang ada disi kiri jalan degan kecepatan cukup tinggi. Tiba-tiba ban kiri belakang kendaraan tersebut pecah. Tal pelak, panther terguling dan terseret sekitar 5M dari titik awal TKP.
Meski tidak ada korban jiwa namun kendaraan tersebut rinsek di bagian kiri. “Kami hendak kembali ke Bandarlampung yang sebelumnya dari kota Liwa menjual asesoris handphone,” Ucap Andrey.
Andry menambahkan sesaat sebelum lakalantas terjadi dia memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Naasya setelah melewati kendaraan yang ada di depannya, roda belakan pecah hingga dirinya tidak bisa mengendalikan setir dan membuat mobil tersebut terbalik. “Setelah kedaraan tergelincir dan tidak bisa dikendalikan kendaraan terbalik dan tergusur di atas aspal. “Beruntung saya dan teman saya mengenakan sabuk pengaman sehingga tidak sampai terlempar,” tambahnya.
Sesaat setelah kejadian, masyarakat setempat dan kendraan yang melintas setempat memberikan pertolongan. Dengan mengembalikan posisi kenderaan menggunakan dua potong bambu dan kawat penderek milik salah satu warga setempat.
Menurut saksi mata di lokasi, Habib, mengakui kejadian tersebut terjadi begitu cepat hingga terdengar dentuman keras membuat warga seketika berkumpul di lokasi. “Kami sangat terkejut dengan kecelakaan ini, bersyukur tidak ada korban dan kondisi jalan sedang lengang,” ucap mereka.
Sementara menurut warga lainnya, Sumardi, di TKP diakui kerap terjadi lakalantas tunggal dan rata-rata dialami mobil. Dikatakan, beberapa waktu lalu kecelakaan serupa dialami mobil milik salah satu dealer ternama di Liwa yang juga terguling. “Hal itu karena lokasi itu sekitar TKP dianggap strategis untuk memacu kecepatan.” (nop)
Senin, 10 Oktober 2011
*)
Tidak ada komentar