Pembangunan Drainase Provinsi Asal Jadi
Batuketulis, WL - Pembangunan drainase jalan provinsi di titik Pekon Batukebayan Kecamatan Batuketulis Kabupaten Lampung Barat (Lambar), disinyalir mengenyampingkan mutu dan terkesan asal jadi. Sebab pemasangan batu pada sisi kiri-kanan drainase tersebut hanya menempelkan batu yang tidak lebih 20CM tebal batu kemudian di tempel ke dinding tanah baru kemudian pekerja membubuhi dengan adukan semen dan pasir seadanya.
Hasil investigasi wartawan koran ini Minggu (2/10) terlihat jelas pemasangan batu untuk pembangunan drainase tersebut mengenyampingkan mutu. Terlebih pengakuan dari pekerja Sulistio jika adukan semen dan pasir 1 perbanding 8 namun pekerja enggan untuk menjelaskan lebih jauh prihal cara kerja yang asal-asalan tersebut. “Kami tidak mengerti ini hanya tugas dari pengawas,” ucap Sulistio
Diakuinya batu yang hanya berketebalan 10Cm-20 Cm dipasang tidak berlapis untuk mencukupi 30 CM dari standar umumnya pemasangan batu pada pembangunan drainase tersebut. Namun ketika ditanya siapa pengawas lapangan pekerjaan tersebut pekerja menutup-nutupi dan hanya mengarahkan wartawan koran ini untuk menuju base-camp untuk bertemu langsung kepada pengawas. “Kami kurang tahu namanya namun sebaiknya temuin langsung di base-camp,” tambahnya
Ketika hendak menemui pengawas lapangan tersebut lagi-lagi pengawas dimaksud tidak berada di tempat. Kini saatnya konsultan yang menaungi pekerjaan tersebut jangan hanya diam agar masyarakat tidak dirugikan dengan pembangunan yang asal jadi, sebab dengan mutu yang baik pembangunan untuk Lambar bisa dilanjutkan untuk membangun infrastuktur yang lain karena masih banyak ketertinggalan Lambar dalam pembagunan khususnya. (nop)
Selasa, 04 Oktober 2011
Hasil investigasi wartawan koran ini Minggu (2/10) terlihat jelas pemasangan batu untuk pembangunan drainase tersebut mengenyampingkan mutu. Terlebih pengakuan dari pekerja Sulistio jika adukan semen dan pasir 1 perbanding 8 namun pekerja enggan untuk menjelaskan lebih jauh prihal cara kerja yang asal-asalan tersebut. “Kami tidak mengerti ini hanya tugas dari pengawas,” ucap Sulistio
Diakuinya batu yang hanya berketebalan 10Cm-20 Cm dipasang tidak berlapis untuk mencukupi 30 CM dari standar umumnya pemasangan batu pada pembangunan drainase tersebut. Namun ketika ditanya siapa pengawas lapangan pekerjaan tersebut pekerja menutup-nutupi dan hanya mengarahkan wartawan koran ini untuk menuju base-camp untuk bertemu langsung kepada pengawas. “Kami kurang tahu namanya namun sebaiknya temuin langsung di base-camp,” tambahnya
Ketika hendak menemui pengawas lapangan tersebut lagi-lagi pengawas dimaksud tidak berada di tempat. Kini saatnya konsultan yang menaungi pekerjaan tersebut jangan hanya diam agar masyarakat tidak dirugikan dengan pembangunan yang asal jadi, sebab dengan mutu yang baik pembangunan untuk Lambar bisa dilanjutkan untuk membangun infrastuktur yang lain karena masih banyak ketertinggalan Lambar dalam pembagunan khususnya. (nop)
Selasa, 04 Oktober 2011
Tidak ada komentar