Perambah TNBBS di Rataagung Diturunkan
POS : Tim gabungan penurunan perambah TNBBS di Pekon Rataagung Kecamatan Lemong, Lambar. Pos akan dibongkar Jumat (710). |
Pantauan koran ini, Minggu (2/10) lalu, tampak persiapan untuk pelaksanaan operasi hanya menunggu komando.
Namun sayang tidak satupun pejabat di jajaran TNBBS memberikan keterangan. Informasi yang dihimpung dari salah satu petugas TNBBS, menjelaskan persipan sudah 100%. Dijelaskan untuk beberapa tenda berukuran basar enam unit telah didirikan plus tenda berukuran kecil sebanyan sembilan unit yang tersebar di titik tertentu di seluruh Lemong, mulai dari Pengahan sampai keperbatasan Bengkulu.
Selain itu jarak pos tergolong jauh. Untuk menuju pos ditempuh empat jam perjalanan kaki dari jalan nasional.
Lanjut sumber, operasi akan dilansungkan sejak Senin-Jumat (3- 7/10).
Operasi melibatkan Brimob Polda Lampung, TNI disamping petugas TNBBS. Terpisah tokoh masyarakat Lemong H. Samri, menjelaskan operasi akan dilaksanakan dengan menurunkan 600 personel brimob yang bakal disebar dibeberapa titik yang masuk TNBBS. Menurut Samri operasi kali ini akan mengadakan penebangan terhadap tanaman kopi yang ada di areal TNBBS. “ Upacara pembukaan operasi akan diadakan minggu malam. Setelah upacara operasi langsung digelar,” pungkas Samri.
Upaya penurunan perambah hutan dan pemusnahan tanaman yang bukan tanaman kehutanan di dua kecamatan, Lemong dan Pesisir Utara, pihak TNBBS menurunkan tim gabungan berkekuatan 672 personel.
Kabid TNBBS Wilayah Liwa, Edi, kepada Warta Lambar, Senin (3/10), menjelaskan operasi akan dilaksanakan selam lima hari terhitung sejak Senin-Jumat (3-7/10). TIM gabungan terdiri atas petugas Polda-Polres, Dinas Kehutanan-Provinsi, Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung, Satpol PP Lambar, Kodim 0214, RPU Pam Swakelola TNBBS , WWF, dan pihak TNBBS plus sekda Lambar dengan jumlah personel 672 orang.
Lanjutnya, tujuan operasi menurunkan semua perambah yang ada di dua kecamatan itu serta pemusnahan tanaman yang bukan tanaman kehutanan. “Supaya masyarakat tidak memasuki TNBBS dengan alasan mengambil hasil tanaman perkebunan. Bagi masyarakat yang ditemui di wilayah operasi akan diberikan peringatan. Selanjutnya areal tersebut dijaga tim gabungan hingga Desember 2011 mendatang. “Supaya perambah tidak masuk atau mengurus kebun lagi,” pungkas Edi. (sul)
Selasa, 04 Oktober 2011
Tidak ada komentar