Peratin Rosidah Bantah Tudingan Pihak Tertentu
Balikbukit, WL - Merasa terpojokkan oleh pihak tertentu, Peratin Pekon Hanakau Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Rosidah, berkunjung ke Markas SKH Warta Lambar di bilangan Sukamenanti Kelurahan Pasar Liwa Kecamatan Balikbukit Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Senin (17/10).
Rosidah didampingi salah seorang warganya membantah empat poin yang ditudingkan kepada dirinya selaku peratin.
Rosidah membantah jika pada masa kepimpinan suaminya, Aminuddin, tidak membagikan insentif salah satu pemangku di pekon itu. “Dibagikan semua insentif itu,” kata dia.
Kemudian Rosidah juga menyatakan jika dirinya hadir pada pergelaran lomba Gerakan Sayang Ibu (GSI) di kecamatan setempat, Senin (10/10). Bahkan saat pergelaran GSI dia sempat berbincang dengan Kadis Kesehatan Martin Karokaro dan Asisten II Khairul Anwar.
Dia juga menampik jika kepemimpinannya dikendalikan suaminya, Aminuddin. “Terus saya disuruh mundur. Kalau saya tidak disukai masyarakat tentu saya tidak terpilih menjadi peratin,” kata Rosidah.
Terakhir, peratin berjilbab ini, membantah jika Aminuddin telah menghalang-halangi tugas jurnalistik. Terkait pengusiran terhadap beberapa oknum pengiat LSM dan wartawan beberapa waktu lalu, Rosidah mengatakan jika kedatangan tamunya itu dianggapnya tidak beretika.
“Kalau mengusir wartawan dan LSM benar dilakukan (Amin, red), itu karena mereka tidak punya sopan santun. Banyak wartawan yang datang ke kediaman kami dan mengonfirmasi beberapa temuannya tidak kami usir. Itu karena memakai cara dan tatakrama. Intinya semua tudingan itu tidak benar,” pungkas Rosidah. (esa)
Selasa, 18 Oktober 2011
Rosidah didampingi salah seorang warganya membantah empat poin yang ditudingkan kepada dirinya selaku peratin.
Rosidah membantah jika pada masa kepimpinan suaminya, Aminuddin, tidak membagikan insentif salah satu pemangku di pekon itu. “Dibagikan semua insentif itu,” kata dia.
Kemudian Rosidah juga menyatakan jika dirinya hadir pada pergelaran lomba Gerakan Sayang Ibu (GSI) di kecamatan setempat, Senin (10/10). Bahkan saat pergelaran GSI dia sempat berbincang dengan Kadis Kesehatan Martin Karokaro dan Asisten II Khairul Anwar.
Dia juga menampik jika kepemimpinannya dikendalikan suaminya, Aminuddin. “Terus saya disuruh mundur. Kalau saya tidak disukai masyarakat tentu saya tidak terpilih menjadi peratin,” kata Rosidah.
Terakhir, peratin berjilbab ini, membantah jika Aminuddin telah menghalang-halangi tugas jurnalistik. Terkait pengusiran terhadap beberapa oknum pengiat LSM dan wartawan beberapa waktu lalu, Rosidah mengatakan jika kedatangan tamunya itu dianggapnya tidak beretika.
“Kalau mengusir wartawan dan LSM benar dilakukan (Amin, red), itu karena mereka tidak punya sopan santun. Banyak wartawan yang datang ke kediaman kami dan mengonfirmasi beberapa temuannya tidak kami usir. Itu karena memakai cara dan tatakrama. Intinya semua tudingan itu tidak benar,” pungkas Rosidah. (esa)
Selasa, 18 Oktober 2011
Tidak ada komentar