SDN 1 Sukananti Butuh Perhatian
Waytenong, WL - SDN 1 Sukananti Kecamatan Waytenong Kabupaten Lampung Barat (Lambar), butuh perhatian dalam segi pembangunan infrastruktur untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Hal tersebut dijelaskan ketua komite, Mukaf, kepada Warta Lambar Senin (10/10).
Menurutnya, dirinya bersama Kepsek Rahmansyah telah mengahadap ke Dinas Pendidikan (Disdik), untuk mengajukan permohonan agar infrastruktur penunjang KBM dibangun. Terlebih meubeler seperti meja kursi dan fasilitas lainnya sudah memprihatinkan dan layak untuk diganti. “Sehingga para siswa lebih nyaman dalam menjalankan KBM,” ujar Mukaf.
Masih kata dia, selain itu perpustakaa sekolah diharap juga dibangbun sehingga siswa bisa memanfaatkan fasilitas tersebut untuk menambah pengetahuan. “Dan perpustakaan juga cukup berperan dalam menciptakan siswa-siswa yang bermutu,” tambahnya.
Lanjut dia, setelah mengajukan permohonan diharapakan instansi terkait tidak pandang bulu dalam memberikan pembangunan sekolah-sekolah yang kondisinya cukup memperihatinkan seperti sekolah tersebut. “Terlebih berapa tahun terakhir dana-dana penunjang oprasional sekolah tidak mencukupi untuk membangun ruang kelas dan prasarana lainnya,” tutup Mukaf. (nop)
Selasa, 11 Oktober 2011
*)
Hal tersebut dijelaskan ketua komite, Mukaf, kepada Warta Lambar Senin (10/10).
Menurutnya, dirinya bersama Kepsek Rahmansyah telah mengahadap ke Dinas Pendidikan (Disdik), untuk mengajukan permohonan agar infrastruktur penunjang KBM dibangun. Terlebih meubeler seperti meja kursi dan fasilitas lainnya sudah memprihatinkan dan layak untuk diganti. “Sehingga para siswa lebih nyaman dalam menjalankan KBM,” ujar Mukaf.
Masih kata dia, selain itu perpustakaa sekolah diharap juga dibangbun sehingga siswa bisa memanfaatkan fasilitas tersebut untuk menambah pengetahuan. “Dan perpustakaan juga cukup berperan dalam menciptakan siswa-siswa yang bermutu,” tambahnya.
Lanjut dia, setelah mengajukan permohonan diharapakan instansi terkait tidak pandang bulu dalam memberikan pembangunan sekolah-sekolah yang kondisinya cukup memperihatinkan seperti sekolah tersebut. “Terlebih berapa tahun terakhir dana-dana penunjang oprasional sekolah tidak mencukupi untuk membangun ruang kelas dan prasarana lainnya,” tutup Mukaf. (nop)
Selasa, 11 Oktober 2011
*)
Tidak ada komentar