Warga Berharap Irigasi Kembali Berfungsi
Sukau,WL - Permasalahan yang menimpa warga Pekon Pagardewa Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat (Lambar), kian mendera. Betapa tidak, Selain debu berterbangan menyesakkan napas, areal persawahan yang selama ini menjadi sumber pencaharian warga mengalami kekeringan diakibatkan pembangunan jalan yang menghubungkan Pagardewa-Jagaraga.
Tokoh masyarakat setempat, Iwan Setiawan, kepada Warta Lambar, Senin (26/9), mengatakan sejak pengerjaan badan jalan yang menghubungkan dua pekon tersebut beberapa bulan yang lalu areal persawahan warga seluas 45Ha lebih kekeringan. Agar tetap menghasilkan areal persawahan yang terletak di sisi kiri-kanan jalan dialihfungsikan menjadi tempat lokasi menanam berbagai sayuran dan jagung.
Meski demikian tidak sedikit arael persawahan yang ditelantarkan pemiliknya. Itu karena sumber air guna merawat tanaman tidak tersedia. Sementara selama ini warga hanya bergantung kepada tanaman padi dan kopi.
JIka kondisi itu berlanjut tidak menutup kemungkinan warga bakal nekat membobol saluran irigasi yang ditutup pihak rekanan yang mengelola proyek jalan tersebut. “Sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi, diharapkan instansi terkait untuk memperbaiki irigasi tersebut,” terangnya.
Sayangnya, Peratin Tahmiza sedang tidak berada di tempat ketika hendak dikonfirmasi. Belum diperoleh langkah aparat pekon mengatasi keluhan warga tersebut. (rom)
Selasa, 27 September 2011
Tokoh masyarakat setempat, Iwan Setiawan, kepada Warta Lambar, Senin (26/9), mengatakan sejak pengerjaan badan jalan yang menghubungkan dua pekon tersebut beberapa bulan yang lalu areal persawahan warga seluas 45Ha lebih kekeringan. Agar tetap menghasilkan areal persawahan yang terletak di sisi kiri-kanan jalan dialihfungsikan menjadi tempat lokasi menanam berbagai sayuran dan jagung.
Meski demikian tidak sedikit arael persawahan yang ditelantarkan pemiliknya. Itu karena sumber air guna merawat tanaman tidak tersedia. Sementara selama ini warga hanya bergantung kepada tanaman padi dan kopi.
JIka kondisi itu berlanjut tidak menutup kemungkinan warga bakal nekat membobol saluran irigasi yang ditutup pihak rekanan yang mengelola proyek jalan tersebut. “Sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi, diharapkan instansi terkait untuk memperbaiki irigasi tersebut,” terangnya.
Sayangnya, Peratin Tahmiza sedang tidak berada di tempat ketika hendak dikonfirmasi. Belum diperoleh langkah aparat pekon mengatasi keluhan warga tersebut. (rom)
Selasa, 27 September 2011
Tidak ada komentar