Warga Padangtambak Keluhkan Jalan Rusak
Waytenong, WL - Warga Pekon Padangtambak Kecamatan Waytenong Kabujpaten Lampung Barat (Lambar), mengeluh akibat rusaknya jalur alternatif di pekon tersebut akibat dilalui kendaraan pengangkut batu milik dari pangkalan batu yang diduga illegal, milik Sodri warga Pajarbulan yang terkesan arogan. Hal tersebut dijelasakan, salah seorang anggoa Lembaga Himpunan Pemekonan (LHP) setempat Azhari kepada Warta Lambar Minggu (16/10).
Menurutnya, akibat seringnya dilalui kendaraan bermuatan batu jalan alternatif di Pekon tersebut kini rusak parah. Masih kata dia, pangkalan batu milik Sodri tersebut saat ini sedang bermasalah karena dianggap ilegal masih sering beroperasi dan menjual batu secara diam-diam.
Ditambahkanya, akibat pangkalan batu tersebut selain jalan rusak juga sumber air bersih warga tak lagi dapat dimanfaatkan karena selain mengecil dam keruh.
Pihaknya berharap kepada pemerintah terkait, untuk member teguran kapada pemilik pangkalan tersebut untuk menghentikan kegiatan tersebut. “Karena akibatnya banyak kerugian warga,” jelasnya.
Terpisah sang pemilik pangkalan Sodri dengan sombongnya serta mengandalkan egonya menambahkan, “Sudah-sudahlah aku lebih tau,” pungkasnya. (san).
Senin, 17 Oktober 2011
*)
Menurutnya, akibat seringnya dilalui kendaraan bermuatan batu jalan alternatif di Pekon tersebut kini rusak parah. Masih kata dia, pangkalan batu milik Sodri tersebut saat ini sedang bermasalah karena dianggap ilegal masih sering beroperasi dan menjual batu secara diam-diam.
Ditambahkanya, akibat pangkalan batu tersebut selain jalan rusak juga sumber air bersih warga tak lagi dapat dimanfaatkan karena selain mengecil dam keruh.
Pihaknya berharap kepada pemerintah terkait, untuk member teguran kapada pemilik pangkalan tersebut untuk menghentikan kegiatan tersebut. “Karena akibatnya banyak kerugian warga,” jelasnya.
Terpisah sang pemilik pangkalan Sodri dengan sombongnya serta mengandalkan egonya menambahkan, “Sudah-sudahlah aku lebih tau,” pungkasnya. (san).
Senin, 17 Oktober 2011
*)
Tidak ada komentar