Areal Persawahan Masih Kering
Sukau,WL - Berbagai permasalahan yang dihadapi petani yang ada di Pekon Pagardewa Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat (Lambar), namun permasalahan tersebut hinga saat ini tidak kunjung berakhir.
Penderitaan tersebut setelah pembukaan badan jalan yang meghubungkan pekon Pagardewa-Tapaksiring, areal persawahan warga mengalami kekeringan akibat sumber air mengalami kerusakan.
Tokoh masyarakat Pagadewa, Kemas Anuar, kepada Warata Lambar, Senin (24/10), mengatakan sejak badan jalan penghubung kedua pekon tersebut dibuka beberapa bulan yang lalu.
Areal persawahan warga yang ada disisi kiri-kanan jalan mengalami kekeringan, akibat sumber air yang salama ini dipergunakan warga untuk mengairi sawahnya mengalami penyempitan. Sejak itu juga warga yang memiliki sawah yang ada disisi jalan terpaksa membiarkan sawahnya menjadi belukar, ada juga sebagian warga tetap menggarap sawahnya dengan menanam berbagai tanaman palawija.”Jika memang irigasi yang mengalami kerusakan akibat badan jalan, kami sebagai petani kecil berharap agar inseansi terkait memperbaiki kerusakan,” terangnya.
Masih kata dia, kerugian petani sejak badan jalan tersebut dibuka hingga saat ini tidak terhitung, warga hanya berpikir untuk kemajuan bersama, namun setelah badan jalan selesai dibuka petani yang memiliki sawah yang ada di sisi kiri-kanan jalan mengalami kerugian.
Warga tetap bersabar dengan harapan pemkab bermurah hati untuk memperbaiki irigasi yang mengalami kerusakan.
“Akibat dari kurangnya pasokan air areal persawahan warga banyak yang ditelantarkan oleh pemiliknya,” pungkasnya. (rom)
Senin, 24 Oktober 2011
*)
Penderitaan tersebut setelah pembukaan badan jalan yang meghubungkan pekon Pagardewa-Tapaksiring, areal persawahan warga mengalami kekeringan akibat sumber air mengalami kerusakan.
Tokoh masyarakat Pagadewa, Kemas Anuar, kepada Warata Lambar, Senin (24/10), mengatakan sejak badan jalan penghubung kedua pekon tersebut dibuka beberapa bulan yang lalu.
Areal persawahan warga yang ada disisi kiri-kanan jalan mengalami kekeringan, akibat sumber air yang salama ini dipergunakan warga untuk mengairi sawahnya mengalami penyempitan. Sejak itu juga warga yang memiliki sawah yang ada disisi jalan terpaksa membiarkan sawahnya menjadi belukar, ada juga sebagian warga tetap menggarap sawahnya dengan menanam berbagai tanaman palawija.”Jika memang irigasi yang mengalami kerusakan akibat badan jalan, kami sebagai petani kecil berharap agar inseansi terkait memperbaiki kerusakan,” terangnya.
Masih kata dia, kerugian petani sejak badan jalan tersebut dibuka hingga saat ini tidak terhitung, warga hanya berpikir untuk kemajuan bersama, namun setelah badan jalan selesai dibuka petani yang memiliki sawah yang ada di sisi kiri-kanan jalan mengalami kerugian.
Warga tetap bersabar dengan harapan pemkab bermurah hati untuk memperbaiki irigasi yang mengalami kerusakan.
“Akibat dari kurangnya pasokan air areal persawahan warga banyak yang ditelantarkan oleh pemiliknya,” pungkasnya. (rom)
Senin, 24 Oktober 2011
*)
Tidak ada komentar