Himpuli Lampung Targetkan 25% Unggas Nasional
Bandarlampung, WL - Ketua Umum Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) Ade Zulkarnain, saat menghadiri pengukuhan DPW Himpuli Provinsi Lampung periode 2011/2014, mengatakan program prioritas utama yang diunggulkan dalam sistem membangun unggas lokal agar bisa berkembang di masyarakat ada dua. Pertama, unggas lokal harus mencukupi target 25% dari unggas nasional, target lima tahun ke depan, harus memproduksi 400 juta ekor setiap tahun, dan kedua, selamatkan ayam Indonesia.
Menurutnya, sebanyak 80% ayam local Indonesia sudah hamper punah, sehingga program pengembangan dipedesaan harus terus dilestarikan. Dalam hal ini tugas emerintah adalah harus memfasilitasi para peternak unggas local dalam pengembangannya, paparnya. “Bantuan permodalan sangat dibutuhkan peternak, terutama dalam pengembangannya. Bantuan tersebut berada pada kisaran 125-700 juta dalam setahun.” Katanya.
Dalam hal ini,kata dia, perlu adanya perubahan pola pikir di masyarakat, bahwa pengembangan ternak ayam local cukup menjanjikan dan sangat menguntungkan. Jika dengan cara tradisional bisa selama enam bulan, tetapi dengan cara yang lebih baik hanya dengan 70 hari sudah dapat panen. “Pakan ternak dapat dicampur dedak, dan jagung, pada usia 40-70 hari, sedangkan pada usia 1-30 hari dapat menggunakan pakan ayam kimia untuk merangsang pertumbuhannya. Serta member pengertian jika ternak sebaiknya dikandangkan agar terhindar dari penyakit,” terangnya.
Terkait sosialisasi, Adi mengatakan jika pihaknya memasang target pada akhir 2011 ini seluruh Kabupaten/Kota sudah harus memiliki kepengurusan sendiri. (len)
Kamis, 27 Oktober 2011
Menurutnya, sebanyak 80% ayam local Indonesia sudah hamper punah, sehingga program pengembangan dipedesaan harus terus dilestarikan. Dalam hal ini tugas emerintah adalah harus memfasilitasi para peternak unggas local dalam pengembangannya, paparnya. “Bantuan permodalan sangat dibutuhkan peternak, terutama dalam pengembangannya. Bantuan tersebut berada pada kisaran 125-700 juta dalam setahun.” Katanya.
Dalam hal ini,kata dia, perlu adanya perubahan pola pikir di masyarakat, bahwa pengembangan ternak ayam local cukup menjanjikan dan sangat menguntungkan. Jika dengan cara tradisional bisa selama enam bulan, tetapi dengan cara yang lebih baik hanya dengan 70 hari sudah dapat panen. “Pakan ternak dapat dicampur dedak, dan jagung, pada usia 40-70 hari, sedangkan pada usia 1-30 hari dapat menggunakan pakan ayam kimia untuk merangsang pertumbuhannya. Serta member pengertian jika ternak sebaiknya dikandangkan agar terhindar dari penyakit,” terangnya.
Terkait sosialisasi, Adi mengatakan jika pihaknya memasang target pada akhir 2011 ini seluruh Kabupaten/Kota sudah harus memiliki kepengurusan sendiri. (len)
Kamis, 27 Oktober 2011
Tidak ada komentar