Jalan Penghubung Butuh Perbaikan
Lumbokseminung, WL - Jalan penghubung Pekon Lumbok-Ujung Kecamatan Lumbokselatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar) sepanjang 2Km saat ini kondisinya sangat memrihatinkan. Terlebih setelah musim penghujan datang badan jalan yang dibangun tahun 2008 lalu hingga saat ini belum pernah dilakukan perehapan akibatnya batu kerikil telah banyak yang terlepas.
Peratin Ujung, Muslim, kepada Warata Lambar (1/11), mengatakan sejak pekon dimekarkan dari Lumbok satu tahun lalu, kondisi jalan penghubung setiap hari kian memperihatinkan terlebih kendaraan yang mengangkut hasil bumi setiap hari melintas di jalan tersebut. Akibatnya badan jalan cepat mengalami kerusakan di beberapa titik, dampak dari rusaknya jalan penghubung tersebut yang sangat dirasakan oleh warga pekon tersebut yakni.
Setelah hujan turun badan jalan menjadi licin akibat badan jalan telah menjadi tanah merah, sehingga pengguna jalan yang menggunakan kendaraan sepeda motor (R2) kerap mengalami kesusahan. Apa lagi pengguna jalan yang menggunakan R2 anak sekolan yang hendak pergi kesekolah tidak jarang mengalami jatuh, namun apa boleh buat karena jalan tersebut hanya satu-satunya yang bisa di lalui kendaraan.
Muslim menambahkan, sejak musim penghujan selain badan jalan yang mengalami licin, juga lahan perkebunan warga yang ada di sisi jalan yang keberadaannya di dataran rendah. Kerap menjadi lahan pelarian air yang mengalir dari tengah jalan, karena disisi kiri-kanan jalan tidak memiliki drainase sebagaimana mestinya. Jika jalan penghubung tersebut tidak segera di perbaiki dihawatirkan tidak lama lagi kondisinya lebih parah lagi. “Namun perangkat pekon akan lebih berupaya semaksimal mungkinan mencarikan jalan keluar agar jalan penghibung tersebut bisa di perbaiki,” pungkasnya. (rom)
Rabu, 02 November 2011
Peratin Ujung, Muslim, kepada Warata Lambar (1/11), mengatakan sejak pekon dimekarkan dari Lumbok satu tahun lalu, kondisi jalan penghubung setiap hari kian memperihatinkan terlebih kendaraan yang mengangkut hasil bumi setiap hari melintas di jalan tersebut. Akibatnya badan jalan cepat mengalami kerusakan di beberapa titik, dampak dari rusaknya jalan penghubung tersebut yang sangat dirasakan oleh warga pekon tersebut yakni.
Setelah hujan turun badan jalan menjadi licin akibat badan jalan telah menjadi tanah merah, sehingga pengguna jalan yang menggunakan kendaraan sepeda motor (R2) kerap mengalami kesusahan. Apa lagi pengguna jalan yang menggunakan R2 anak sekolan yang hendak pergi kesekolah tidak jarang mengalami jatuh, namun apa boleh buat karena jalan tersebut hanya satu-satunya yang bisa di lalui kendaraan.
Muslim menambahkan, sejak musim penghujan selain badan jalan yang mengalami licin, juga lahan perkebunan warga yang ada di sisi jalan yang keberadaannya di dataran rendah. Kerap menjadi lahan pelarian air yang mengalir dari tengah jalan, karena disisi kiri-kanan jalan tidak memiliki drainase sebagaimana mestinya. Jika jalan penghubung tersebut tidak segera di perbaiki dihawatirkan tidak lama lagi kondisinya lebih parah lagi. “Namun perangkat pekon akan lebih berupaya semaksimal mungkinan mencarikan jalan keluar agar jalan penghibung tersebut bisa di perbaiki,” pungkasnya. (rom)
Rabu, 02 November 2011
Tidak ada komentar