Jalur Liwa-Tanjungraya Diperbaiki Malam Hari
Sukau, WL - Akhirnya jalur Liwa Kecamatan Balikbukit-Tanjungraya Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat (Lambar) di Pemangku Pardasuka Pekon Hanakau, diperbaiki.
Para pekerja tampaknya tancap gas. Itu terlihat karena pengerjaan dilangsungkan sejak malam hingga dinihari. “Menurut salah satu pekerja lembur dilakukan agar pengerjaan lekas rampung. “Agar pengerjaan cepat selesai,” kata salah satu pekerja dengan wartawan koran ini, Senin (31/10) sekitar pukul 02.00 dini hari.
Pantauan wartawan koran ini, para pekerja tampak terburu-buru mengangkat pasir dan krikil yang sempat dipasang dua hari sebelumnya, Sabtu (29/10).
Tanpa membersihkan pasir tang tersisa di beberapa lubang, pekerja langsung menumpakkan hotmix selanjutnya digilas dengan alat berat.
Sebelumnya, Sabtu (29/10), pengerjaan tambal sulam jalur tersebut sempat dipertanyakan. Sebab, Selain tak memasang papan nama, lubang-lubang yang menganga hanya ditambal dengan pasir dan krikil tanpa aspal alih-alih hotmix.
Menurut Sarma, pengerjaan tambal sulam tersebut terkesan sia-sia karena material yang ditimbunkan pada lubang-lubang yang sengaja dipecahkan itu diduga tidak tahan lama. “Bagaimana mau tahan kalau diguyur hujan saja timbunan itu sudah hanyut,” jelasnya.
Ditambahkanya, pengerjaan menjadi pertanyaan warga karena hanya menggunakan kerikil dan pasir dan tidak menggunakan aspal. “Seharusnya tambal sulam itu menggunakan aspal karena jalan yang ditambal adalah jalan aspal,” tambahnya.
Masihkata dia, dengan adanya pengerjaan tambal sulam semacam itu cukup membuat warga kecewa sebab penerjaan terkesan percuma dan hanya dalam waktu satu minggu saja jalan tersebut telah kembali berlubang. “Apakah memang itu tidak menggunakan aspal hanya ditimbun dengan kerikil dan pasir saja,” pungkasnya. (esa)
Selasa, 01 Nopember 2011
Para pekerja tampaknya tancap gas. Itu terlihat karena pengerjaan dilangsungkan sejak malam hingga dinihari. “Menurut salah satu pekerja lembur dilakukan agar pengerjaan lekas rampung. “Agar pengerjaan cepat selesai,” kata salah satu pekerja dengan wartawan koran ini, Senin (31/10) sekitar pukul 02.00 dini hari.
Pantauan wartawan koran ini, para pekerja tampak terburu-buru mengangkat pasir dan krikil yang sempat dipasang dua hari sebelumnya, Sabtu (29/10).
Tanpa membersihkan pasir tang tersisa di beberapa lubang, pekerja langsung menumpakkan hotmix selanjutnya digilas dengan alat berat.
Sebelumnya, Sabtu (29/10), pengerjaan tambal sulam jalur tersebut sempat dipertanyakan. Sebab, Selain tak memasang papan nama, lubang-lubang yang menganga hanya ditambal dengan pasir dan krikil tanpa aspal alih-alih hotmix.
Menurut Sarma, pengerjaan tambal sulam tersebut terkesan sia-sia karena material yang ditimbunkan pada lubang-lubang yang sengaja dipecahkan itu diduga tidak tahan lama. “Bagaimana mau tahan kalau diguyur hujan saja timbunan itu sudah hanyut,” jelasnya.
Ditambahkanya, pengerjaan menjadi pertanyaan warga karena hanya menggunakan kerikil dan pasir dan tidak menggunakan aspal. “Seharusnya tambal sulam itu menggunakan aspal karena jalan yang ditambal adalah jalan aspal,” tambahnya.
Masihkata dia, dengan adanya pengerjaan tambal sulam semacam itu cukup membuat warga kecewa sebab penerjaan terkesan percuma dan hanya dalam waktu satu minggu saja jalan tersebut telah kembali berlubang. “Apakah memang itu tidak menggunakan aspal hanya ditimbun dengan kerikil dan pasir saja,” pungkasnya. (esa)
Selasa, 01 Nopember 2011
Tidak ada komentar