Suplayer Harapkan Pembayaran Material
Sukau, WL - Pembangunan jalan lingkar pekon di Pemangku Pardasuka Pekon Hanakau Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat (Lambar) yang dibangun melalui dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) 2011. Sejak awal pembangunan hingga saat ini operasional pengangkut material pembangunan belum juga dibayar Ketua Tim Pelaksanaan Kegiatan (TPK). Akibatnya kendaraan yang selama ini dipergunakan tidak berjalan. Akibatnya pembangunan yang seharusnya rampung dengan waktu yang telah di tentukan tersendat, sehingga pembangunan jalan yang panjangnya kurang lebih 1,5Km berhenti total.
Basori, pemilik angkutan tersebut kepada Warta Lambar, Senin (7/11), mengatakan dirinya mengangkut berbagai material pembangunan tersebut sejak awal, namun hingga saat ini operasional yang sebagaimana mestinya di terimanya belum juga diterima. Sehingga dirinya merasa rugi besar karena sejak awal pembangunan dirinya mengangkut metrial masih menggunakan oprasional peribadi, saat di minta pembayaran ketua TPK selalu berkelit dan meminta tempo pembayaran.
Masih kata dia, dirinya telah beberapa kali menemui ketua TPK namun yang bersangkutan sering tidak ada ditempat, begitu juga saat ditanya dengan istrinya menjawab kalau dia sedang keluar rumah. Saat ditanya langkah apa yang akan ditempuhnya dirinya menuturkan menunggu hingga termin ketiga nanti, namun saat ini dirinya akan tetap menunggu kesadaran ketua TPK untuk membayar oprasional kendaran. “Jika hingga serah terima jalan tersebut ke warga telah disetujui namun belum juga dibayar, dirinya akan menempuh jalan hukum,” pungkasnya.
Namun saat dusambangi kediaman ketua TPK Wawan, yang bersangkutan seadang tidak berada ditempat, begitu juga dengan anak istrinya juga sedang keluar. Saat ditanya dengan tetangga yang bersangkutan menuturkan tidak mengetahui kemana pemilik rumah tersebut. (rom)
Selasa, 08 November 2011
Basori, pemilik angkutan tersebut kepada Warta Lambar, Senin (7/11), mengatakan dirinya mengangkut berbagai material pembangunan tersebut sejak awal, namun hingga saat ini operasional yang sebagaimana mestinya di terimanya belum juga diterima. Sehingga dirinya merasa rugi besar karena sejak awal pembangunan dirinya mengangkut metrial masih menggunakan oprasional peribadi, saat di minta pembayaran ketua TPK selalu berkelit dan meminta tempo pembayaran.
Masih kata dia, dirinya telah beberapa kali menemui ketua TPK namun yang bersangkutan sering tidak ada ditempat, begitu juga saat ditanya dengan istrinya menjawab kalau dia sedang keluar rumah. Saat ditanya langkah apa yang akan ditempuhnya dirinya menuturkan menunggu hingga termin ketiga nanti, namun saat ini dirinya akan tetap menunggu kesadaran ketua TPK untuk membayar oprasional kendaran. “Jika hingga serah terima jalan tersebut ke warga telah disetujui namun belum juga dibayar, dirinya akan menempuh jalan hukum,” pungkasnya.
Namun saat dusambangi kediaman ketua TPK Wawan, yang bersangkutan seadang tidak berada ditempat, begitu juga dengan anak istrinya juga sedang keluar. Saat ditanya dengan tetangga yang bersangkutan menuturkan tidak mengetahui kemana pemilik rumah tersebut. (rom)
Selasa, 08 November 2011
Tidak ada komentar