Warga Kotabesi Dambakan Balai Pekon
Batubrak,WL - Sejumlah warga Pekon Kotabesi Kecamatan Batubrak Kabupaten Lampung Barat (Lambar) mendambakan bangunan balai pekon di pekon tersebut. Pasalnya,selama ini setiap warga yang hendak mengurus surat menyurat di pekon tersebut harus mendatangi kantor jurutulis karena pelayanan administrasi yang dipusatkan di rumahnya.
Tokoh masyarkat setempat Yurnal kepada Warta Lambar, Rabu (26/10), menurutnya selama ini setiap ada warga yang hendak mengurus surat menyurat harus mendatangi kediaman peribadi Sekdes pekon. Akibatnya sebagian warga ada yang merasa sungkan, untuk mendatangi kantor peratin tersebut. Karena ruangan kantor tersebut hamper menyatu dengan ruangan keluarga sekdes yang hanya dipisahkan pintu.
Yurnal menambahkan, jika pelayanan pekon diadakan di balai pekon tentu seluruh warga tidak merasa sungkan untuk mendatanginya, begitu juga surat menyurat yang pengurusannya tertunda akan cepat selesai. Jika balai pekon tetap ada di kediaman Sekdes dihawatirkan, surat menyurat yang hendak ditandatanggi perangkat pekon khususnya peratin. Masih banyak yang belum di tandatangani akibatnya apa yang seharusnya cepat selesai tertunda. “Kami hanya mengharakan perangkat pekon benar-berap melayani warganya dibalai pekon bukan di rumah pribadi jurutulis,” terangnya.
Terpisah Jurutulis M. Fatoni menambahkan pelayanan kepada warga yang selama ini berjalan memang dilakukan di kediaman peribadinya. Hal tersebut dilakukan karena balai pekon yang sebagai mana mestinya tidak tersedia, akan tetapi di pekon tersebut tidak ada bangunan balai pekon. Selama ini pelayanan terhadap warga tidak ada kendala yang berarti, namun jika ada warga yang merasa ada surat menyurat yang belum ditandatangani diharapkan agar mendatangi kantor peratin. “Diharapkan warga jangan sampai sungkan untuk mendatangi kantor peratin,” pungkasnya. (rom)
Kamis, 27 Oktober 2011
*)
Tokoh masyarkat setempat Yurnal kepada Warta Lambar, Rabu (26/10), menurutnya selama ini setiap ada warga yang hendak mengurus surat menyurat harus mendatangi kediaman peribadi Sekdes pekon. Akibatnya sebagian warga ada yang merasa sungkan, untuk mendatangi kantor peratin tersebut. Karena ruangan kantor tersebut hamper menyatu dengan ruangan keluarga sekdes yang hanya dipisahkan pintu.
Yurnal menambahkan, jika pelayanan pekon diadakan di balai pekon tentu seluruh warga tidak merasa sungkan untuk mendatanginya, begitu juga surat menyurat yang pengurusannya tertunda akan cepat selesai. Jika balai pekon tetap ada di kediaman Sekdes dihawatirkan, surat menyurat yang hendak ditandatanggi perangkat pekon khususnya peratin. Masih banyak yang belum di tandatangani akibatnya apa yang seharusnya cepat selesai tertunda. “Kami hanya mengharakan perangkat pekon benar-berap melayani warganya dibalai pekon bukan di rumah pribadi jurutulis,” terangnya.
Terpisah Jurutulis M. Fatoni menambahkan pelayanan kepada warga yang selama ini berjalan memang dilakukan di kediaman peribadinya. Hal tersebut dilakukan karena balai pekon yang sebagai mana mestinya tidak tersedia, akan tetapi di pekon tersebut tidak ada bangunan balai pekon. Selama ini pelayanan terhadap warga tidak ada kendala yang berarti, namun jika ada warga yang merasa ada surat menyurat yang belum ditandatangani diharapkan agar mendatangi kantor peratin. “Diharapkan warga jangan sampai sungkan untuk mendatangi kantor peratin,” pungkasnya. (rom)
Kamis, 27 Oktober 2011
*)
Tidak ada komentar