Pemasangan Blender Jembatan Terkendala Hujan
Krui Selatan, WL - Hujan yang terus mengguyur wilayah Lambar akhir-akhir ini membuat para supir truk yang membawa blender jembatan Waymahnai yang menghubungkan Pekon Mandirisejati Kecamatan Krui Selatan-Pekon Tulungbamban Pesisir Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar) mengakibatkan kerugian cukup besar. Betapa tidak, akibat dari hujan yang membuat jalan tidak terlalu kuat untuk truk yang bermuatan blender jembatan dengan seberat 28 ton dan mobil 11 ton itu kendaraan tersebut terperosok.
Supir truk Yan, kepada Warta Lambar, Senin (21/11), mengatakan kendaraan yang dikemudaikannya itu terperosok sejak tiga hari lalu dan hingga kini belum dapat ditarik. Pihaknya juga sempat meminta bantuan alat berat untuk menariknya namun beban yang terlalu berat menjadi kendla tersendiri proses evakuasi itu.
Yan menganggap dari pihak pemegang proyek terkesan tak peduli karena hanya membiarkan tanpa berbuat sesuatu. Akibatnya para supir truk mengalami kerugian yang besar. Dirinya berharap agar pemegang proyek tersebut membantu untuk mengeluarkan truk dari tempat terperosok itu.
“Seharusnya apapun yang terjadi mereka harus mengutamakan truk yang membawa blender jembatan ini, tetapi kenyataannya tidak. Seharusnya kami saat ini sudah kembali ke Jakarta, kami rugi waktu kami dan biaya makan kami yang semuanya dari kantong kami sendiri,” tutup Yan. (nov)
Selasa, 22 Nopember 2011
Supir truk Yan, kepada Warta Lambar, Senin (21/11), mengatakan kendaraan yang dikemudaikannya itu terperosok sejak tiga hari lalu dan hingga kini belum dapat ditarik. Pihaknya juga sempat meminta bantuan alat berat untuk menariknya namun beban yang terlalu berat menjadi kendla tersendiri proses evakuasi itu.
Yan menganggap dari pihak pemegang proyek terkesan tak peduli karena hanya membiarkan tanpa berbuat sesuatu. Akibatnya para supir truk mengalami kerugian yang besar. Dirinya berharap agar pemegang proyek tersebut membantu untuk mengeluarkan truk dari tempat terperosok itu.
“Seharusnya apapun yang terjadi mereka harus mengutamakan truk yang membawa blender jembatan ini, tetapi kenyataannya tidak. Seharusnya kami saat ini sudah kembali ke Jakarta, kami rugi waktu kami dan biaya makan kami yang semuanya dari kantong kami sendiri,” tutup Yan. (nov)
Selasa, 22 Nopember 2011
Tidak ada komentar