Eks Tapol Himbau Hindari Money Politics
Sumberjaya, WL-Setiap pemilihan kepala daerah, baik gubernur maupun bupati seringkali meningkatkan tensi politik di tengah masyarakat. Seiring dengan hal itu, tokoh masyarakat Kecamatan Sumberjaya,Kabupaten Lampung Barat (Lambar), H. Rustam Efendi, menghimbau masyarakat agar menghindari praktek money politics atau politik uang, dalam ajang pesta demokrasi lima tahunan ini. Demikian dikatakanya kepada Warta Lambar, Selasa (7/2).
Ditambahkannya, adanya money politik ini, selain menimbulkan pilkada yang tidak nyaman juga dinilai hanya akan membingungkan masyarakat menjelang pilkada.
Berkaitan dengan itu pihaknya berharap kepada masyarakat untuk tidak menerima politik uang, baik dari calon maupun tim sukses.
Masih kata dia, apabila ada politik uang pihaknya juga meyakini masyarakat sudah bisa menilai mana calon yang baik dan layak dipilih untuk memimpin Lambar kedepan. Pihaknya yakin masyarakat akan memilih sesuai hati nuraninya, tanpa ada paksaan ataupun hanya karena politik uang tersebut. “Kami yakin masyarakat sudah dewasa dalam berdemokrasi. Jadi politik uang tersebut, pasti tak akan mempengaruhi hati nurani masyarakat," kata Oni sapaan akrab H. Rustam Efendi.
Lebih lanjut mantan tahanan politik (tapol) Lembaga Pemasyarakatan (LP) Sukamiskin Bandung Jawa Barat era Soeharto ini, mengatakan pada pilkada mendatang juga menghimbau kepada masyarakat tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
Hindarkan diri dari saling memfitnah dan permusuhan serta menghidupkan rasa persaudaraan dan saling tolong menolong antara sesama.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menggunakan hak pilihnya dan tidak Golput, karena golput atau tidak memilih akan merugikan masyarakat secara keseluruhan. Perbedaan partai dan perbedaan pilihan diharapkan tidak sampai merusak hubungan terhadap sesama, sehingga pilkada dapat berjalan dengan tertib dan aman. “Saya meminta masyarakat untuk memilih calon pemimpin yang memenuhi kriteria pemimpin dalam Islam amanah, tabligh dan fathanah agar nantinya masyarakat bisa sejahtera dalam bingkaian demokrasi dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat,” pungkasnya. (san)
terbit 08 Februari 2012
Ditambahkannya, adanya money politik ini, selain menimbulkan pilkada yang tidak nyaman juga dinilai hanya akan membingungkan masyarakat menjelang pilkada.
Berkaitan dengan itu pihaknya berharap kepada masyarakat untuk tidak menerima politik uang, baik dari calon maupun tim sukses.
Masih kata dia, apabila ada politik uang pihaknya juga meyakini masyarakat sudah bisa menilai mana calon yang baik dan layak dipilih untuk memimpin Lambar kedepan. Pihaknya yakin masyarakat akan memilih sesuai hati nuraninya, tanpa ada paksaan ataupun hanya karena politik uang tersebut. “Kami yakin masyarakat sudah dewasa dalam berdemokrasi. Jadi politik uang tersebut, pasti tak akan mempengaruhi hati nurani masyarakat," kata Oni sapaan akrab H. Rustam Efendi.
Lebih lanjut mantan tahanan politik (tapol) Lembaga Pemasyarakatan (LP) Sukamiskin Bandung Jawa Barat era Soeharto ini, mengatakan pada pilkada mendatang juga menghimbau kepada masyarakat tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
Hindarkan diri dari saling memfitnah dan permusuhan serta menghidupkan rasa persaudaraan dan saling tolong menolong antara sesama.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menggunakan hak pilihnya dan tidak Golput, karena golput atau tidak memilih akan merugikan masyarakat secara keseluruhan. Perbedaan partai dan perbedaan pilihan diharapkan tidak sampai merusak hubungan terhadap sesama, sehingga pilkada dapat berjalan dengan tertib dan aman. “Saya meminta masyarakat untuk memilih calon pemimpin yang memenuhi kriteria pemimpin dalam Islam amanah, tabligh dan fathanah agar nantinya masyarakat bisa sejahtera dalam bingkaian demokrasi dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat,” pungkasnya. (san)
terbit 08 Februari 2012
Tidak ada komentar