Jalur Wayngison-Atarbawang Kian Parah
Batuketulis, WL-Jalur penghubung Pekon Wayngison-Atarbawang Kecamatan Batuketulis Kabupaten Lampung Barat (Lambar), bertambah parah. Kondisi tersebut terus dikeluhkan pengendara yang melintas di jalur itu mengingat kondisi badan jalan yang sudah terkelupas hingga memuncukan batuan besar dari badan jalan membuat jalur tersebut riskan bahkan tidak sedikit kendaraan roda dua (R2), yang tergelincir.Terlebih pengendara kendaraan roda empat (R4) cukup kesulitan saat melintasi jalur yang berlobang.
Dikataan warga Pekon Atarbawang kecamatan setemat Toni kepada Warta Lambar, (8/1). Menurutnya, sejak dibangunnya jalur tersebut belum pernah ada perbaikan yang berarti dari instansi terkait bahkan masyarakat setempat kerap bergotong-royong untuk menambal lobang-lobang seadanya dengan menimbun menggunakan tanah yang diambil dari sekitar badan jalan.
Bahkan Keelakaan Lalulintas (Lakalantas), kerap terjadi jalur tersebut meski berhati-hati namun terkadang saat melewati jalan turunan kendaraan kerap terpeleset akibat terjebak bebatuan, meski tidak sampai menelan korban jiwa namun tidak sedikiti barang bawaan maupun kendaraan yang rusak.
Masyarakat setempat berharap agar pembangunan untuk jalur tersebut diperioritaskan pada anggran selanjutnya, serta ditingkatkan untuk kuwalitasnya mengingat menjadi jalur penghubung satusatunya menuju dua pekon lainnya antara lain Pekon Atarkuwau dan Pekon Sumberrejo kecamatan setempat.
“Jalur penghubung tersebut menjadi salah satu yang dikelukan masyarakat tiga pekon setempat, masyarakat juga berharap agar pembangunan untuk jalur tersebut diperioritaskan untuk anggaran yang aka datang.” (nop)
Dikataan warga Pekon Atarbawang kecamatan setemat Toni kepada Warta Lambar, (8/1). Menurutnya, sejak dibangunnya jalur tersebut belum pernah ada perbaikan yang berarti dari instansi terkait bahkan masyarakat setempat kerap bergotong-royong untuk menambal lobang-lobang seadanya dengan menimbun menggunakan tanah yang diambil dari sekitar badan jalan.
Bahkan Keelakaan Lalulintas (Lakalantas), kerap terjadi jalur tersebut meski berhati-hati namun terkadang saat melewati jalan turunan kendaraan kerap terpeleset akibat terjebak bebatuan, meski tidak sampai menelan korban jiwa namun tidak sedikiti barang bawaan maupun kendaraan yang rusak.
Masyarakat setempat berharap agar pembangunan untuk jalur tersebut diperioritaskan pada anggran selanjutnya, serta ditingkatkan untuk kuwalitasnya mengingat menjadi jalur penghubung satusatunya menuju dua pekon lainnya antara lain Pekon Atarkuwau dan Pekon Sumberrejo kecamatan setempat.
“Jalur penghubung tersebut menjadi salah satu yang dikelukan masyarakat tiga pekon setempat, masyarakat juga berharap agar pembangunan untuk jalur tersebut diperioritaskan untuk anggaran yang aka datang.” (nop)
Tidak ada komentar