Koalisi PG-P3 Tekankan Keseimbangan
Balikbukit, WL-Wacana koalisi Partai Golkar (PG)-Partai Persatuan pembangunan (P3) Kabupaten Lampung Barat (Lambar), akhirnya mencapai kata sepakat pada pertemuan kedua pengurus teras partai tersebut, Senin (13/2) malam. Isinya, koalisi tersebut bakal diresmikan Kamis (16/20 di Maota Room Hotel dan Rumah Makan Sahabat Utama, dan akan disaksikan seluruh pengurus kedua partai yang berkibar sejak Orde Baru itu dari kabupaten dan kecamatan hingga ranting atau pekon (desa).
Demikian dikatakan Ketua DPC P3 H. Darussamin H.B. kepada wartawan koran ini, Selasa (14/2). Dijelaskan, kedua partai yang masing-masing mendudukkan tiga kadernya di dewan periode 2009-2014 ini, juga memplot kewenangan penunjukan posisi balon. “Golkar punya calon bupati, sedangkan kami calon wakilnya. Dan untuk balon wakil dari P3 sampai sekarang masih kami bahas dan akan diajukan ke DPW (provinsi). Jadi sampai hari ini belum ada nama yang pasti didukung untuk balon wakil.”
Dikonfirmasi terpisah, fungsionaris P3 M. Shufi Nukman Afif alias Memet membenarkan telah ada kesepakatan antar kedua parpol besar tersebut. Namun menurutnya, sejauh ini kedua partai belum membicarakan masalah person balon yang akan diusung. “Hanya melulu (membicarakan masalah) koalisi, belum menyebut nama balon bupati atau wabup. Namun pada prinsipnya, harus ada keseimbangan antara atas-bawah atau pesisir-non pesisir, tanpa bermaksud menghadap-hadapkan dikhotomi tersebut,” ujarnya.
Sementara itu ketika dimintai tanggapannya, Sekretaris DPD II PG Ismun Zani, juga membenarkan telah adanya kesepakatan atau koalisi dan akan diresmikan besok. Sama dengan Darussamin dan Memet, Ismun belum secara vulgar menyebut nama balon bupati atau wakilnya. Nampaknya dia membatasi penyebutan nama hingga pada waktu yang tepat, setidaknya pada deklarasi nanti. “Soal nama balon, nanti juga akan tahu sendiri pada saat deklarasi,” pungkasnya.
Sekadar tambahan, meski kepastian nama balon yang akan diusung kedua parpol belum dijelaskan secara gamblang, santer beredar nama Drs. H. Piterson Syukri, M.Si diplot menjadi balon bupati diusung PG dan telah mendapat persetujuan P3. Dengan demikian, artinya balon wakilnya tinggal menunggu keputusan P3. Apakah akan membakukan rumor yang beredar selama ini Drs H. Rusli Rasyid, M.M. yang berarti dari eksternal partai, atau P3 justru menawarkan nama baru dari internalnya.
Sebab, sebelumnya nama Rusli Rasyid memang digadang-gadang disandingkan dengan Piterson setelah dikabarkan ditampik Mukhlis ketika disodorkan untuk dipinang. Indikasi tersebut semakin jelas ketika PDIP membuka penjaringan, dan nama Rusli tidak termasuk salah satu balon wabup yang mendaftar di partai tersebut. Sebaliknya, sekitar sepekan sebelum kesepakatan koalisi mengerucut, P3 mengajukan nama Elizawati, fungsionaris P3 yang kini duduk di dewan itu tak lain anak kandung ketua DPC P3 Darussamin. (aga)
terbit Rabu 16 Februari
Demikian dikatakan Ketua DPC P3 H. Darussamin H.B. kepada wartawan koran ini, Selasa (14/2). Dijelaskan, kedua partai yang masing-masing mendudukkan tiga kadernya di dewan periode 2009-2014 ini, juga memplot kewenangan penunjukan posisi balon. “Golkar punya calon bupati, sedangkan kami calon wakilnya. Dan untuk balon wakil dari P3 sampai sekarang masih kami bahas dan akan diajukan ke DPW (provinsi). Jadi sampai hari ini belum ada nama yang pasti didukung untuk balon wakil.”
Dikonfirmasi terpisah, fungsionaris P3 M. Shufi Nukman Afif alias Memet membenarkan telah ada kesepakatan antar kedua parpol besar tersebut. Namun menurutnya, sejauh ini kedua partai belum membicarakan masalah person balon yang akan diusung. “Hanya melulu (membicarakan masalah) koalisi, belum menyebut nama balon bupati atau wabup. Namun pada prinsipnya, harus ada keseimbangan antara atas-bawah atau pesisir-non pesisir, tanpa bermaksud menghadap-hadapkan dikhotomi tersebut,” ujarnya.
Sementara itu ketika dimintai tanggapannya, Sekretaris DPD II PG Ismun Zani, juga membenarkan telah adanya kesepakatan atau koalisi dan akan diresmikan besok. Sama dengan Darussamin dan Memet, Ismun belum secara vulgar menyebut nama balon bupati atau wakilnya. Nampaknya dia membatasi penyebutan nama hingga pada waktu yang tepat, setidaknya pada deklarasi nanti. “Soal nama balon, nanti juga akan tahu sendiri pada saat deklarasi,” pungkasnya.
Sekadar tambahan, meski kepastian nama balon yang akan diusung kedua parpol belum dijelaskan secara gamblang, santer beredar nama Drs. H. Piterson Syukri, M.Si diplot menjadi balon bupati diusung PG dan telah mendapat persetujuan P3. Dengan demikian, artinya balon wakilnya tinggal menunggu keputusan P3. Apakah akan membakukan rumor yang beredar selama ini Drs H. Rusli Rasyid, M.M. yang berarti dari eksternal partai, atau P3 justru menawarkan nama baru dari internalnya.
Sebab, sebelumnya nama Rusli Rasyid memang digadang-gadang disandingkan dengan Piterson setelah dikabarkan ditampik Mukhlis ketika disodorkan untuk dipinang. Indikasi tersebut semakin jelas ketika PDIP membuka penjaringan, dan nama Rusli tidak termasuk salah satu balon wabup yang mendaftar di partai tersebut. Sebaliknya, sekitar sepekan sebelum kesepakatan koalisi mengerucut, P3 mengajukan nama Elizawati, fungsionaris P3 yang kini duduk di dewan itu tak lain anak kandung ketua DPC P3 Darussamin. (aga)
terbit Rabu 16 Februari
Tidak ada komentar