Pembangunan TPA Dinilai Janggal
Lumbokseminung, WL-Pembangunan gedung Taman Pendididkan Alquran (TPA) di Pekon Lumbok Kecamatan Lumbokseminung Kabupaten Lampung Barat (Lambar) dinilai janggal. Hal tersebut terbukti hingga mendekati waktu Musyawarah Desa Serah Terima (MDST) pembangunan belum selesai 100%. Pembangunan gedung TPA yang menelan dana kurang lebih Rp150 juta bersumber dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Pedsaan (PNPM-MP) 2011, jika memasuki wakhtu MDST pembangunan TPA belum selesai 100% dihawatirkan pembangunan pada tahun yang akan datang kembali terjadi permasalahan yang sama.
Sebagiai mana diungkapkan tokoh masyarakat setempat yang enggan disebutkan namanya kepada Warta Lambar, Selasa (7/2). Menurutnya, pembangunan gedung TPA hingga saat ini belum sepenuhnya selesai diantaranya pengecetan pada didinding diduga asalan dan pemasangan lantai keramik selain asal jadi juga beberap keramik yang telah pecah tetap dipasang. Kekhawatiran warga selama ini pembangun tersebut akan bermasalan jika material yang digunakan selalu dibatasi oleh pengelola, akibatnya dana yang tersedia habis dan pembanguan belum sepenuhnya selesai.
Pembangunan TPA yang berdiri jauh dari pingir jalan tersebut menjadi celah pengelola untuk melakukan kecurangan terutama pembatasan material yang digunakan, hal tersebut terjadi diduga jarangnya pengawasan dari Unit Pengelola Kegiatan (UPK) dan Penanggung Jawab Oprasional Kegiatan (PJOK).
Masih kata dia, MDST yang rencana akan digelar Rabu (8/2)akan tetapi pembanguan belum sepenuhnya selesai meskipun yang telah selesai kondisinya diduga tidak sesuai dengan bestek. Terutama pada daun pintu kamar madi belum juga dipergunakan telah rusak, akbatnya disaat warga akan mempergukan kamar mandi tidak berpintu yang lebih parahnya lagi upah empat tenaga kerja Rp5juta belum dibayar. “Diharapkan UPK dan PJOK untuk meninjau ulang pembanguan TPA, juga diharapkan TPK segera membayar upah tenga kerja yang belum dibayar,” pungkasnya.
Saat disambangi kediaanan ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Rodian yangbersangkutan dedang tidak ada ditempat, menurut keterangan tetangaya yang bersengkutan sedang keluar ejak pagi dan selalau pulang sore. (rom)
terbit 08 Februari 2012
Sebagiai mana diungkapkan tokoh masyarakat setempat yang enggan disebutkan namanya kepada Warta Lambar, Selasa (7/2). Menurutnya, pembangunan gedung TPA hingga saat ini belum sepenuhnya selesai diantaranya pengecetan pada didinding diduga asalan dan pemasangan lantai keramik selain asal jadi juga beberap keramik yang telah pecah tetap dipasang. Kekhawatiran warga selama ini pembangun tersebut akan bermasalan jika material yang digunakan selalu dibatasi oleh pengelola, akibatnya dana yang tersedia habis dan pembanguan belum sepenuhnya selesai.
Pembangunan TPA yang berdiri jauh dari pingir jalan tersebut menjadi celah pengelola untuk melakukan kecurangan terutama pembatasan material yang digunakan, hal tersebut terjadi diduga jarangnya pengawasan dari Unit Pengelola Kegiatan (UPK) dan Penanggung Jawab Oprasional Kegiatan (PJOK).
Masih kata dia, MDST yang rencana akan digelar Rabu (8/2)akan tetapi pembanguan belum sepenuhnya selesai meskipun yang telah selesai kondisinya diduga tidak sesuai dengan bestek. Terutama pada daun pintu kamar madi belum juga dipergunakan telah rusak, akbatnya disaat warga akan mempergukan kamar mandi tidak berpintu yang lebih parahnya lagi upah empat tenaga kerja Rp5juta belum dibayar. “Diharapkan UPK dan PJOK untuk meninjau ulang pembanguan TPA, juga diharapkan TPK segera membayar upah tenga kerja yang belum dibayar,” pungkasnya.
Saat disambangi kediaanan ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Rodian yangbersangkutan dedang tidak ada ditempat, menurut keterangan tetangaya yang bersengkutan sedang keluar ejak pagi dan selalau pulang sore. (rom)
terbit 08 Februari 2012
Tidak ada komentar