Perkenalkan Budaya Melalui Sekolah
Waytenong, WL-Budaya Lampung yang nyaris hilang dapat kembali di hidupkan pelalui sekolah-sekolah, sengan memberikan pelajaran seni budaya seperti pelajaran tari kreasi daerah Lampung, serta kesenian-kesenian yang telah lama terpendam dapat diagkat melalui pelajaran ekstra kurikuler si sekolah utamanya di daerah Kabupaten Lampung Barat (Lambar).
Hal tersebut dijelaskan salah seorang pembina tari kreasi Erik, kepada Warta Lambar, Selasa (14/2). Menurutnya, budaya lampung dapat dikenalkan melalui sekolah-sekolah dengan mengikuti festival tingkat nasional maupun provinsi bahkan hingga ke mancanegara.
Ditambahkanya, dia yang mengajar seni budaya di beberapa sekolah, antara lain SMAN 1 Waytenong, Barat (Lambar) SMPN 1 Suoh, SMPN 1 Bandar negeri Suoh. Telah beberapa kali memperkenalkan berbagai macam budaya lampung, seperti tari bedana tari sembah, tari sekapur dirih dan nyambai, hingga ke manca negara. “Pelajar-pelajar lambar pernah di utus hingga ke Brunai Darussalam,” jelasnya.
Masih kata dia pihaknya mengajarkan seni budaya tersebut, bertujuan agar budaya lampung yang selama ini kian terkikis, kembali terangkat dan berkembang. “Sekarang banyak warga asli lambar yang tidak mengetahui budaya lambar,” tambahnya.
Pihaknya berharap kepada pihak terkait untuk memberikan solusi, tentang budaya lampung yang kian hari kian hilang dengan masuknya budaya-budaya asing. “Meskipun dapat di hidupkan melalui sekolah-sekolah akan tetapi jika perhatian pihak terkait tidak ada, semuanya akan sulit,” pungkasnya. (san)
Hal tersebut dijelaskan salah seorang pembina tari kreasi Erik, kepada Warta Lambar, Selasa (14/2). Menurutnya, budaya lampung dapat dikenalkan melalui sekolah-sekolah dengan mengikuti festival tingkat nasional maupun provinsi bahkan hingga ke mancanegara.
Ditambahkanya, dia yang mengajar seni budaya di beberapa sekolah, antara lain SMAN 1 Waytenong, Barat (Lambar) SMPN 1 Suoh, SMPN 1 Bandar negeri Suoh. Telah beberapa kali memperkenalkan berbagai macam budaya lampung, seperti tari bedana tari sembah, tari sekapur dirih dan nyambai, hingga ke manca negara. “Pelajar-pelajar lambar pernah di utus hingga ke Brunai Darussalam,” jelasnya.
Masih kata dia pihaknya mengajarkan seni budaya tersebut, bertujuan agar budaya lampung yang selama ini kian terkikis, kembali terangkat dan berkembang. “Sekarang banyak warga asli lambar yang tidak mengetahui budaya lambar,” tambahnya.
Pihaknya berharap kepada pihak terkait untuk memberikan solusi, tentang budaya lampung yang kian hari kian hilang dengan masuknya budaya-budaya asing. “Meskipun dapat di hidupkan melalui sekolah-sekolah akan tetapi jika perhatian pihak terkait tidak ada, semuanya akan sulit,” pungkasnya. (san)
Tidak ada komentar