Produksi BBI Sumberjaya Belum Maksimal
Sumberjaya, WL-Balai Benih Ikan (BBI) di Pekon Waypetai Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Lampung Barat (Lambar) terkesan tidak memiliki fungsi positif bagi masyarakat. Pasalnya, BBI tersebut hingga saat ini sama sekali tak berfungsi bagi warga atau kelompok tani (poktan) yang ada. Hal tersebut dijelaskan tokoh masyarakat setempat, Ihwan, Selasa (7/2). Menurutnya, BBI tersebut diduga hanya sebagai topeng pemanfaatan anggaran, sebab setiap tahun dana anggaran yang alokasikan tidak sedikit akan tetapi anggaran yang direalisasikan ke BBI itu nyaris tanpa bukti. Ditambahkanya, hingga saat ini perkembangan BBI itu terlihat jalan ditempat. “Sejak dulu lokasi BBI hanya di lakukan rehab ringan dan tak pernah penambahan fasilitas atau renopasi total,” jelasnya.
Masih kata dia, selain tanpa perkembangan BBI yang seharusnya menjadi pemasok benih ikan bagi poktan-poktan atau warga yang membudidayakan ikan. Namun, yang jadi pertanyaan warga mengapa warga banyak membeli bibit ikan pada tempat-tempat lain karena di BBI tidak didapat. “Dimana benih ikan yang di kembangkan dengan anggaran yang menghabiskan anggaran yang tidak sedikit,” tambahnya.
Pihaknya berharap kepada pemerintah terkait, untuk lebih profesional dalam pengelolaan BBI, karena seharusnya tidak sedikit penghasilan daerah yang dihasilkan yang didapat. “Jangan fasilitas daerah dijadikan topeng untuk pemanfaatan anggaran,” pungkasnya. (san)
terbit 08 Februari 2012
Masih kata dia, selain tanpa perkembangan BBI yang seharusnya menjadi pemasok benih ikan bagi poktan-poktan atau warga yang membudidayakan ikan. Namun, yang jadi pertanyaan warga mengapa warga banyak membeli bibit ikan pada tempat-tempat lain karena di BBI tidak didapat. “Dimana benih ikan yang di kembangkan dengan anggaran yang menghabiskan anggaran yang tidak sedikit,” tambahnya.
Pihaknya berharap kepada pemerintah terkait, untuk lebih profesional dalam pengelolaan BBI, karena seharusnya tidak sedikit penghasilan daerah yang dihasilkan yang didapat. “Jangan fasilitas daerah dijadikan topeng untuk pemanfaatan anggaran,” pungkasnya. (san)
terbit 08 Februari 2012
Tidak ada komentar