Dugaan Kredit Macet Eki Disorot
Bandarlampung, WL-Polda Lampung mengusut dugaan kasus kredit macet di BRI Telukbetung, Bandarlampung. Kredit macet di bank pemerintah ini sebesar Rp95 miliar yang diduga melibatkan Wakil Bupati Lampung Selatan, Eki Setyanto. Wakil Direktur Kriminal Khusus Polda Lampung, AKBP Bahagia Dachi, didampingi Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Sulityaningsih, membenarkan kasus tersebut sedang dalam tahap penyelidikan. "Benar, sedang penyelidikan. Saat ini kami sedang melakukan koordinasi dengan pihak Bank Indonesia," kata Bahagia.
Keterangan yang diperoleh, kasus kredit macet BRI diduga kuat dilakukan PT. Natar Perdana Motor (NPM), milik Eki. Modusnya, melakukan persekongkolan dengan beberapa oknum pegawai BRI Telukbetung. Kredit macet ini terungkap setelah tim audit internal melakukan pemeriksaan di BRI Lampung. Berdasarkan hasil pemeriksaan tim audit internal BRI, ditemukan adanya indikasi bahwa pihak BRI Lampung mengabaikan prinsip kehati-hatian yang menjadi standar dasar dan mutlak berlaku di setiap bank. Sehingga, kelalaian tersebut berdampak pada kredit macet yang hingga saat ini belum ada penyelesaian oleh pihak PT. NPM sebagai debitur.
Kasus kredit macet di BRI terjadi saat mengucurkan dana kredit sejak 2004 hingga 2010 dengan jumlah total mencapai Rp95 miliar. Padahal, hingga pengucuran kredit terakhir, pihak PT. NPM sebagai debitur belum memenuhi kewajiban sesuai dengan kesepakatan antara BRI dengan PT. NPM.
(len)
Keterangan yang diperoleh, kasus kredit macet BRI diduga kuat dilakukan PT. Natar Perdana Motor (NPM), milik Eki. Modusnya, melakukan persekongkolan dengan beberapa oknum pegawai BRI Telukbetung. Kredit macet ini terungkap setelah tim audit internal melakukan pemeriksaan di BRI Lampung. Berdasarkan hasil pemeriksaan tim audit internal BRI, ditemukan adanya indikasi bahwa pihak BRI Lampung mengabaikan prinsip kehati-hatian yang menjadi standar dasar dan mutlak berlaku di setiap bank. Sehingga, kelalaian tersebut berdampak pada kredit macet yang hingga saat ini belum ada penyelesaian oleh pihak PT. NPM sebagai debitur.
Kasus kredit macet di BRI terjadi saat mengucurkan dana kredit sejak 2004 hingga 2010 dengan jumlah total mencapai Rp95 miliar. Padahal, hingga pengucuran kredit terakhir, pihak PT. NPM sebagai debitur belum memenuhi kewajiban sesuai dengan kesepakatan antara BRI dengan PT. NPM.
(len)
Tidak ada komentar