Korban Gigitan Anjing Liar Meninggal
Bandarlampung, WL-Faisal Abda’u (4), seorang anak warga Desa Kampungbaru, Kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung yang digigit anjing terjangkit rabies meninggal dunia Minggu (11/3/) dini hari setelah menjalani rawat jalan. Keluarga Faisal, Suhaeli Samba, menginfomasikan di Desa Kampungbaru, Kabupaten Pesawaran, Faisal meninggal dunia diduga kuat akibatracun (penyakit) melalui gigitan anjing liar yang terjadi 21 hari lalu, atau Minggu (19/2/).
Faisal meninggal dunia Minggu pagi sekitar Pukul 03.00 WIB, setelah sejak Sabtu petang (10/3) menjalani perawatan medis di sebuah klinik di daerah Durian, Kecamatan Padangcermin, Kabupaten Pesawaran. "Setelah menjalani rawat jalan, dan semua obat anti rabies dan obatlainnya yang diberikan pihak rumah sakit dan Dinas Kesehatan disuntikkan kepadanya, kondisnya sudah bagus. Luka-luka gigitan sembilan jahitan pada hidung dan pipinya juga sudah sembuh, tetapi mungkin racun penyakitnya masih menjalar," kata dia.
Suhaeli menjelaskan kronologis menjelang meninggalnya Faisal. Menurutnya, karena kondisinya sudah berangsur sehat, Faisal layaknya anak-anak biasa sudah sering bermain secara normal, termasuk bermain sepak bola, baik di desanya sendiri maupun saat pergi ke KecamatanKedondong, bersama keluarganya.
Namun, pada Sabtu sore, sekitar Pukul 16.00 WIB, ketika anak itu sedang bermain bola tiba-tiba terjatuh dan badannya kejang-kejang. Segera setelah kejadian itu korban langsung ditanggulangi dengan perawatan medis, dan salah satunya dilakukan pengurutan (pijit) tulang dan otot, karena keluarga khawatir ada bagian tulang atau ototnya yang terkilir, salah urat atau lainnya, lalu dibawa dan dirawat disalah satu klinik kesehatan di Kecamatan Padangcermin.
"Faisal rencananya setelah dirawat di klinik Padangcermin, kalau kondisinya membaik akan dibawa pulang, tapi kalau belum recananya akan segera ke rumah sakit di Kota Bandarlampung lagi pada Minggu paginya.
Tapi ternyata takdir sudah menghendaki lain," kata Suhaeli.
Faisal Abdau sendiri merupakan anak satu-satunya laki-laki(kakak-kakanya perempuan), dari keluarga Halabi, yang juga Kepala Desa (Kades) Kampungbaru, Punduhpedada tersebut.Suhaeli Samba menjelaskan lebih lanjut, setelah menjalani perawatan jalan dari pihak RS Bumi Waras, RS RSUD Abdul Moeloek Bandarlampung, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran, secera fisik kondisi korban beberpa hari terakhir membaik, normal, dan sudah bemain seperti biasa.
Ketika melihat ada seekor anjing sedang mendekam di lubang di bawah gorong-gorong itu, sang anak tiba-tiba spontanitas bermain sambil melempar dengan benda ke arah anjing, dan tiba-tiba anjing itu bangkit lalu menerjang ke arah bagian wajah sang anak, lalu menggigitnya.
Korban akhirnya dirawat di Puskemas Punduh Pedada, lalu dilanjutkan ke Puskemas Kecamatan Padan Cermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung, kemudian karena ketidaktersediaan obat yang dibutuhkan akhirya Faisal dibawa ke RS Bumi Waras dan RSUD Abdul Muluk (RSUDAM) Bandarlampung, kemudian menjalani rawat jalan. (len)
Faisal meninggal dunia Minggu pagi sekitar Pukul 03.00 WIB, setelah sejak Sabtu petang (10/3) menjalani perawatan medis di sebuah klinik di daerah Durian, Kecamatan Padangcermin, Kabupaten Pesawaran. "Setelah menjalani rawat jalan, dan semua obat anti rabies dan obatlainnya yang diberikan pihak rumah sakit dan Dinas Kesehatan disuntikkan kepadanya, kondisnya sudah bagus. Luka-luka gigitan sembilan jahitan pada hidung dan pipinya juga sudah sembuh, tetapi mungkin racun penyakitnya masih menjalar," kata dia.
Suhaeli menjelaskan kronologis menjelang meninggalnya Faisal. Menurutnya, karena kondisinya sudah berangsur sehat, Faisal layaknya anak-anak biasa sudah sering bermain secara normal, termasuk bermain sepak bola, baik di desanya sendiri maupun saat pergi ke KecamatanKedondong, bersama keluarganya.
Namun, pada Sabtu sore, sekitar Pukul 16.00 WIB, ketika anak itu sedang bermain bola tiba-tiba terjatuh dan badannya kejang-kejang. Segera setelah kejadian itu korban langsung ditanggulangi dengan perawatan medis, dan salah satunya dilakukan pengurutan (pijit) tulang dan otot, karena keluarga khawatir ada bagian tulang atau ototnya yang terkilir, salah urat atau lainnya, lalu dibawa dan dirawat disalah satu klinik kesehatan di Kecamatan Padangcermin.
"Faisal rencananya setelah dirawat di klinik Padangcermin, kalau kondisinya membaik akan dibawa pulang, tapi kalau belum recananya akan segera ke rumah sakit di Kota Bandarlampung lagi pada Minggu paginya.
Tapi ternyata takdir sudah menghendaki lain," kata Suhaeli.
Faisal Abdau sendiri merupakan anak satu-satunya laki-laki(kakak-kakanya perempuan), dari keluarga Halabi, yang juga Kepala Desa (Kades) Kampungbaru, Punduhpedada tersebut.Suhaeli Samba menjelaskan lebih lanjut, setelah menjalani perawatan jalan dari pihak RS Bumi Waras, RS RSUD Abdul Moeloek Bandarlampung, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran, secera fisik kondisi korban beberpa hari terakhir membaik, normal, dan sudah bemain seperti biasa.
Ketika melihat ada seekor anjing sedang mendekam di lubang di bawah gorong-gorong itu, sang anak tiba-tiba spontanitas bermain sambil melempar dengan benda ke arah anjing, dan tiba-tiba anjing itu bangkit lalu menerjang ke arah bagian wajah sang anak, lalu menggigitnya.
Korban akhirnya dirawat di Puskemas Punduh Pedada, lalu dilanjutkan ke Puskemas Kecamatan Padan Cermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung, kemudian karena ketidaktersediaan obat yang dibutuhkan akhirya Faisal dibawa ke RS Bumi Waras dan RSUD Abdul Muluk (RSUDAM) Bandarlampung, kemudian menjalani rawat jalan. (len)
Tidak ada komentar