Pasar Wayngison Memrihatinkan
Batuketulis, WL-Bangunan los pasar Inpres di Pekon Wayngison Kecamatan Batuketulis Kabupaten Lampung Barat (Lambar), kondisinya memrihatinkan, sehingga pedagang yang datang dari berbagai daerah menggelar dagangannya dengan semrawut.
Selain semraut ketika turun hujan pedagang kerap kewalahan mengatasi guyuran hujan. Sebagaimana diungkapkan seorang pedagang, Hermaini, Minggu (4/3). Menurutnya, setiap Senin dirinya bersama pedagang lain menggelar daganan dipasar tersebut. Tetapi, akibat los telah rusak, barang dagangan utamanya sayuran membusuk dan mengakibatkan kerugian. “Jika menunggu petugas pengelola pasar untuk memperbaiki kerusakan entah kapan los dan lantai lantai pasar akan diperbaiki, untuk membuat rasa nyaman disaat mengelar dagangan pedagang terpaksa melakukan perbaikan masing-masing los yang rusak,” jelasnya.
Masih kata dia, sejak pasar tersebut dibangun beberapa tahun lalu hingga saat ini belum dilakukan rehab, akibatnya bangun los yang terbuat dari kayu dan beratap seng tersebut telah rusak. Selain kerusakan pada atap, juga terjadi pada lantai semen yang telah keropos dan berlubang. Untuk membuat rasa nyaman pedagang membuat sendiri amben yang terbuat dari belahan bambu yang dibawa dari daerah masing-masing. “Harap instansi terkait untuk memperbaiki kerusakan los yang telah terjadi sejak setahun terakhir, jangan hanya menarik uang sewa namun tidak bersedia memperbaiki kerusakan,” terangnya.
Terpisah, Peratin Sasrawan menambahkan, kerusakan yang terjadi pada los pasar sejak setahun terakhir bukan tidak diketahuinya. Akan tetapi pihak pekon, pengelola pasar dan pedagang perlu duduk satu meja untuk membuat proposal perehapan banguan los, jika hanya dari perangkat pekon yang membuat proposal perehapan dihawatirkan datang yang dibuat kurang kongrid. “Dalam waktu dekat pihaknya dan pengelola pasar akan melengkapi proposal yang hingga kini belum seluruhnya lengkap,” pungkasnya. (rom)
Selain semraut ketika turun hujan pedagang kerap kewalahan mengatasi guyuran hujan. Sebagaimana diungkapkan seorang pedagang, Hermaini, Minggu (4/3). Menurutnya, setiap Senin dirinya bersama pedagang lain menggelar daganan dipasar tersebut. Tetapi, akibat los telah rusak, barang dagangan utamanya sayuran membusuk dan mengakibatkan kerugian. “Jika menunggu petugas pengelola pasar untuk memperbaiki kerusakan entah kapan los dan lantai lantai pasar akan diperbaiki, untuk membuat rasa nyaman disaat mengelar dagangan pedagang terpaksa melakukan perbaikan masing-masing los yang rusak,” jelasnya.
Masih kata dia, sejak pasar tersebut dibangun beberapa tahun lalu hingga saat ini belum dilakukan rehab, akibatnya bangun los yang terbuat dari kayu dan beratap seng tersebut telah rusak. Selain kerusakan pada atap, juga terjadi pada lantai semen yang telah keropos dan berlubang. Untuk membuat rasa nyaman pedagang membuat sendiri amben yang terbuat dari belahan bambu yang dibawa dari daerah masing-masing. “Harap instansi terkait untuk memperbaiki kerusakan los yang telah terjadi sejak setahun terakhir, jangan hanya menarik uang sewa namun tidak bersedia memperbaiki kerusakan,” terangnya.
Terpisah, Peratin Sasrawan menambahkan, kerusakan yang terjadi pada los pasar sejak setahun terakhir bukan tidak diketahuinya. Akan tetapi pihak pekon, pengelola pasar dan pedagang perlu duduk satu meja untuk membuat proposal perehapan banguan los, jika hanya dari perangkat pekon yang membuat proposal perehapan dihawatirkan datang yang dibuat kurang kongrid. “Dalam waktu dekat pihaknya dan pengelola pasar akan melengkapi proposal yang hingga kini belum seluruhnya lengkap,” pungkasnya. (rom)
Tidak ada komentar