Pelaku UKM Harapkan Perhatian Penuh
Batuketulis, WL-Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di beberapa pekon di Kecamatan Batuketulis Kabupaten Lampung Barat (Lambar), mengharapkan perhatian pihak terkait soal berbagai usaha yang digeluti dan berpotensi besar mendongkrak perkonomian warga. Akan tetapi hingga saat ini kebanyakan UKM belum mendapatkan bimbingan dan bantuan insetansi terkait.
Sebagai mana diungkapkan salah satu pemilik usaha keranjang rotan Mursi di Pekonk Bakhu kepada Warta Lambar, Selasa, (6/3). Menurutnya, permintaan pasar hasil kerajinanya begitu besar peminantnya, seperti kerajinan jenis tutup saji dan keranjang buah-buahan, dalam satu bulan tidak kurang 200 keranjang terjual sesuai permintaan konsumen terkadang pengrajin tak mampu memenuhi keinginan itu.
Hal tersebut disebabkan keterbatasan bahan baku yang tersedia, selama ini persedianan bahan baku rotan yang diperoleh dari warga telah langka dan kurang berkualitas.
Lanjut dia, disaat pematang bakhu belum dirambah persediaan bahan baku rotan masih melimpah dan berkualitas, saat ini persedian rotan harus didatangkan dari wilayah Pesisir seharga Rp11ribu/Kg. Sedangkan membeli kepada warga disekitar dengan kualitas sedang hanya Rp8ribu/Kg.
Kurang meningkatnya UKM itu bukan hanya disebabkan berkurangnya bahan baku, tetapi hasil yang diperoleh kurang berpariasi, akibatnya permintaan pasar dengan barang yang dibuat pengrajin acap kali tidak sesua pesanan. “Kami sebagi pengrajin yang memiliki modak kecil mengharapkan perhatian dan bimbingan dari insetansi terkait,” tutup Mursi. (rom)
Sebagai mana diungkapkan salah satu pemilik usaha keranjang rotan Mursi di Pekonk Bakhu kepada Warta Lambar, Selasa, (6/3). Menurutnya, permintaan pasar hasil kerajinanya begitu besar peminantnya, seperti kerajinan jenis tutup saji dan keranjang buah-buahan, dalam satu bulan tidak kurang 200 keranjang terjual sesuai permintaan konsumen terkadang pengrajin tak mampu memenuhi keinginan itu.
Hal tersebut disebabkan keterbatasan bahan baku yang tersedia, selama ini persedianan bahan baku rotan yang diperoleh dari warga telah langka dan kurang berkualitas.
Lanjut dia, disaat pematang bakhu belum dirambah persediaan bahan baku rotan masih melimpah dan berkualitas, saat ini persedian rotan harus didatangkan dari wilayah Pesisir seharga Rp11ribu/Kg. Sedangkan membeli kepada warga disekitar dengan kualitas sedang hanya Rp8ribu/Kg.
Kurang meningkatnya UKM itu bukan hanya disebabkan berkurangnya bahan baku, tetapi hasil yang diperoleh kurang berpariasi, akibatnya permintaan pasar dengan barang yang dibuat pengrajin acap kali tidak sesua pesanan. “Kami sebagi pengrajin yang memiliki modak kecil mengharapkan perhatian dan bimbingan dari insetansi terkait,” tutup Mursi. (rom)
Tidak ada komentar