Pemadaman Listrik Semakin Menjadi
Karyapenggawa, WL-Masyarakat di Kecamatan Karyapenggawa Kabupaten Lampung Barat (Lambar) merasa kesal dengan sikap PLN yang terus memadamkan listrik tanpa mengenal waktu. Akibatnya masyarakat terus mengalami kerugian dengan cukup banyaknya barang elektronik rusak akibat listrik yang byar-pet.
Demikian dikatakan salah seorang masyarakat Yanuar, kepada Warta Lambar, Sabtu (10/3), mengatakan warga kini terus mengeluh dan kesal dengan sikap PLN yang semakin parah dengan memadamkan listrik tanpa mengenal waktu. “Karena listrik yang padam terlalu sering membuat barang-barang elektronik kami rusak. Dan masyarakat kini umumnya bingung dengan listrik yang byar-pet sementara biaya yang dikenakan cukup tinggi, selain biaya yang cukup tinggi pembayarannya juga tidak boleh terlambat,” ungkap Yanuar.
Masyarakat berharap agar pemerintah secepatnya memberikan solusi pelayanan PLN yang jauh dari maksimal dan kepuasan masyarakat. Petugas PLN juga didesak mencari penyebab tidak sesuainya biaya yang dikenakan dengan besarnya tegangan yang digunakan. “Kejadian yang seperti ini sudah berlangsung sejak lama, namun hingga saat ini hal itu tak kunjung berubah bahkan semakin hari pelayanan yang diberikan semakin parah dan semakin merugikan masyarakat,” pungkas Yanuar. (nov)
Demikian dikatakan salah seorang masyarakat Yanuar, kepada Warta Lambar, Sabtu (10/3), mengatakan warga kini terus mengeluh dan kesal dengan sikap PLN yang semakin parah dengan memadamkan listrik tanpa mengenal waktu. “Karena listrik yang padam terlalu sering membuat barang-barang elektronik kami rusak. Dan masyarakat kini umumnya bingung dengan listrik yang byar-pet sementara biaya yang dikenakan cukup tinggi, selain biaya yang cukup tinggi pembayarannya juga tidak boleh terlambat,” ungkap Yanuar.
Masyarakat berharap agar pemerintah secepatnya memberikan solusi pelayanan PLN yang jauh dari maksimal dan kepuasan masyarakat. Petugas PLN juga didesak mencari penyebab tidak sesuainya biaya yang dikenakan dengan besarnya tegangan yang digunakan. “Kejadian yang seperti ini sudah berlangsung sejak lama, namun hingga saat ini hal itu tak kunjung berubah bahkan semakin hari pelayanan yang diberikan semakin parah dan semakin merugikan masyarakat,” pungkas Yanuar. (nov)
Tidak ada komentar