Pemangku Tanjungbaru Belum Masuk Listrik
Batuketulis, WL-Warga Pemangku Tanjungbaru Pekon Bakhu Kecamatan Batuketulis Kabupaten Lampung Barat (Lambar), mengharapkan penerangan listrik dari Perusahan Listrik Negara (PLN) masuk ke Pemangku tersebut. Selama ini warga hanya menggunakan desel dan turbin yang dibangun pribadi. Hal tersebut diungkapkan Peratin Matnur kepada Warta Lambar, Senin (5/3). Menurutnya, sejak subsidi minyak tanah dicabut penderitaan warga makin bertambah. Warga yang mampu membangun pembangikt listrik hanya sebagian kecil seperti para pemilik warung makan, akan tetapi warga yang berpenghasilan rendah tak mampu untuk membeli pembangkit pribadi.
Masih kata dia, warga yang tidak memiliki desel harus membeli minyak tanah denan harga Rp 12ribu/liter dalam waktu satu bulan, mampu menghabiskan delapan liter minyak tanah.
Jika penerangan yang disuplai dari PLN tidak menutup kemungkinan pengeluaran yang ditanggung untuk membayar tagikan listrik lebih sedikit. “Dalam waktu dekat pihaknya akan mendata seluruh warga yang bersedia memasanglistik dari PLN, setelah selesai hasil yang didapat akan diusulkan ke pihakPLN dan Pemkab untuk ditindak lanjuti,” terangnya.
Terpisah warga Tanjungbaru Iswanto menambahkan, sebagian besar penerangan yang dipergunakan warga lampu templok bakar minyak tanah. Akibatnya disaat persedian minyak tanah habis rumah warga menjadi gelap. “Kami yang selama ini mengharapkan penerangan listrik dari PLN, jangan hanya tiang listrik milik PLN yang melintas tetapi warga tidak ikut menikmati aliran listriknya,”pungkasnya. (rom)
Masih kata dia, warga yang tidak memiliki desel harus membeli minyak tanah denan harga Rp 12ribu/liter dalam waktu satu bulan, mampu menghabiskan delapan liter minyak tanah.
Jika penerangan yang disuplai dari PLN tidak menutup kemungkinan pengeluaran yang ditanggung untuk membayar tagikan listrik lebih sedikit. “Dalam waktu dekat pihaknya akan mendata seluruh warga yang bersedia memasanglistik dari PLN, setelah selesai hasil yang didapat akan diusulkan ke pihakPLN dan Pemkab untuk ditindak lanjuti,” terangnya.
Terpisah warga Tanjungbaru Iswanto menambahkan, sebagian besar penerangan yang dipergunakan warga lampu templok bakar minyak tanah. Akibatnya disaat persedian minyak tanah habis rumah warga menjadi gelap. “Kami yang selama ini mengharapkan penerangan listrik dari PLN, jangan hanya tiang listrik milik PLN yang melintas tetapi warga tidak ikut menikmati aliran listriknya,”pungkasnya. (rom)
Tidak ada komentar