Peratin-Warga Salah Paham
Sukau, WL-Akibat salah paham Peratin Pekon Pagardewa Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Tahmiza, dengan emosi menarik kerah baju warganya, Zarman, beberapa waktu lalu. Hal tersebut diakui Zarman kepada Warta Lambar, Minggu (11/3). Dijelaskan Zarman, pada saat itu keduanya tengah menghadiri sebuah resepsi penikahan. Karena merasa disapa tidak menjawab Zarman pun mengatakan, “Semenjak jadi peratin disapa saja tidak menjawab,” jalasnya. Setelah mengeluarkan kata-kata itu Tahmiza dengan emosi menarik kerah baju Zarman dan nyaris mencekiknya.
Ditambahkan Zarman, merasa tidak terima dengan prilaku peratin itu, dirinya melaporkan ke Pospol setempat namun pihak pospol menyatakan kasus tersebut belum termasuk kasus penganiayaan, karena tedak ditemukan bukti-bukti pengeniayaan pada tubuh korban. “Tapi setidaknya polisi memanggil peratin itu, agar permasalahan kami tidak semakin membesar dan sebagai peratin kurang pantas berprilaku seperti itu terhadap warga,” kata dia.
Terpisah Peratin Tahmiza mengakui perbuatan kurang menyenangkan tersebut kepada Zarman, itu dilakukannya karena dirinya merasa tidak terima dengan perkataan yang lontarkan korban. Dan perkataan seperti itu tidak dapat dianggap bercanda, karena kata-kata itu diucapkanya ditengah keramaian serta membawa jabatan. “Saya tidak terima dengan perkataan dia yang mengatakan saya sombong sejak menjadi peratin,” pungkasnya. (san)
Ditambahkan Zarman, merasa tidak terima dengan prilaku peratin itu, dirinya melaporkan ke Pospol setempat namun pihak pospol menyatakan kasus tersebut belum termasuk kasus penganiayaan, karena tedak ditemukan bukti-bukti pengeniayaan pada tubuh korban. “Tapi setidaknya polisi memanggil peratin itu, agar permasalahan kami tidak semakin membesar dan sebagai peratin kurang pantas berprilaku seperti itu terhadap warga,” kata dia.
Terpisah Peratin Tahmiza mengakui perbuatan kurang menyenangkan tersebut kepada Zarman, itu dilakukannya karena dirinya merasa tidak terima dengan perkataan yang lontarkan korban. Dan perkataan seperti itu tidak dapat dianggap bercanda, karena kata-kata itu diucapkanya ditengah keramaian serta membawa jabatan. “Saya tidak terima dengan perkataan dia yang mengatakan saya sombong sejak menjadi peratin,” pungkasnya. (san)
Tidak ada komentar