SDN 1 Atarbawang Butuh Rehab
Batuketulis, WL-Bangunan SDN 1 Atarbawang Kecamatan Batuketuklis Kabupaten Lampung Barat (Lambar) butuh rehab, utamanya pada lantai dan atap. Mengingat lokasi banguna sekolah berada di pedalaman dan memprihatinkan, tidak menutup kemungkinan siswa yang tengah menimba ilmu terancam pindah ke sekolah lain.
Sebagaimana diungkapkan Kepala Sekolah Irfan D, Dama, kepada Warta Lambar, Rabu (14/3). Menurutnya, Sejak beberapa tahun terakhir bangunan sekolah semakin memprihatinkan. Untuk menangtisipasi kerusakan pada atap pihak sekolah melakukan perbaikan dengan menggantinya. Jika hujan turun dan siswa terganggu. Dampaknya kegiatan belajar-mengajar terganggu serta membuat meubeler rusak.
Untuk menperlambat kerusakan mubiler dan bangunan sekolah, setiap pulang sekolah sisiwa terpaksa menyusun fasilitas tersebut. “Jika hujan turun malam hari dan bangku tidak disusun saat pelajan jam pertama siswa terpaksa membersihkan meja kursi terlebih terlebih dahulu,” jelasnya.
Masih kata dia, bangunan sekolah yang mengalami kerusakan bukan hanya lantai dan atap tetapi juga pada pintu. Pihaknya dan komite sekolah telah beberapa kali memperbaiki kerusakan dengan dana bantuan operasiona sekolah (BOS) setiap tiga bulan sekali akan tetapi, perbaikan tersebut tidak bertahan lama akibat material yang terbatas.
Saat disinggung langkah apa saja yang telah dilakukan untuk perbaikan, pihaknya pernah mengajukan proposal kepada dinas terkait serta kepada dalah satu angota legeslatif yang berasal dari daerah pemilihan empat (DP) IV.
“Diharapkan dinas terkait tahun mendatang menganggarkan dana unutuk perbaikan sebelum kerusakan sekolah semakin parah,” pungkasnya. (rom)
Sebagaimana diungkapkan Kepala Sekolah Irfan D, Dama, kepada Warta Lambar, Rabu (14/3). Menurutnya, Sejak beberapa tahun terakhir bangunan sekolah semakin memprihatinkan. Untuk menangtisipasi kerusakan pada atap pihak sekolah melakukan perbaikan dengan menggantinya. Jika hujan turun dan siswa terganggu. Dampaknya kegiatan belajar-mengajar terganggu serta membuat meubeler rusak.
Untuk menperlambat kerusakan mubiler dan bangunan sekolah, setiap pulang sekolah sisiwa terpaksa menyusun fasilitas tersebut. “Jika hujan turun malam hari dan bangku tidak disusun saat pelajan jam pertama siswa terpaksa membersihkan meja kursi terlebih terlebih dahulu,” jelasnya.
Masih kata dia, bangunan sekolah yang mengalami kerusakan bukan hanya lantai dan atap tetapi juga pada pintu. Pihaknya dan komite sekolah telah beberapa kali memperbaiki kerusakan dengan dana bantuan operasiona sekolah (BOS) setiap tiga bulan sekali akan tetapi, perbaikan tersebut tidak bertahan lama akibat material yang terbatas.
Saat disinggung langkah apa saja yang telah dilakukan untuk perbaikan, pihaknya pernah mengajukan proposal kepada dinas terkait serta kepada dalah satu angota legeslatif yang berasal dari daerah pemilihan empat (DP) IV.
“Diharapkan dinas terkait tahun mendatang menganggarkan dana unutuk perbaikan sebelum kerusakan sekolah semakin parah,” pungkasnya. (rom)
Tidak ada komentar