SDN Sukabanjar Butuh Perhatian
Lumbokseminung, WL -Kepala SDN 1 Sukabanjar Kecamatan Lumbokseminung Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Mislaini, A.Ma.Pd., mengharapkan perhatian dinas terkait memperhatikan fasilitas gedung dan kekurangan tenaga pengajar.
Dari sembilan lokal yang ada, tiga diantaranya rusak berat dan tidak dapat digunakan sebagai tempat melangsungkan kegiatan belajar mengajar (KBM). Saat dikonfirmasi warta Lambar, Senin (5/3) Mislaini mengatakan, gedung yang tidak dapat digunakan itu telah terlalu tua. Bahkan, gedung tersebut berdiri ketika Lambar belum terbetuk, dan hingga kini belum dilakukan rehab.
Dia juga mengatakan sekolah itu hanya memiliki sembilan lokal dan 78 siswa serta 12 tenaga pengajar, masing-masing delapan guru honorer dan empat guru PNS termasuk kepala sekolah.
Ditambahkannya, gedung yang digunakan KBM hanya enam lokal, masing-masing tiga lokal bangunan baru dan tiga lokal bangunan lama. Sementara tiga lokal lagi tidak bisa digunakan. “Kami takut menggunakan lokal itu untuk KBM karena kayunya sudah rapuh dah banyak yang hancur. Kami khawatir bangunan itu akan roboh,” katanya.
Dia berharap, pihak terkait memberikan anggaran untuk rehab sekolah. “Kami mengharapkan dari dinas terkait kiranya memperhatikan gedung sekolah tersebut agar tidak menjadi sekolah yang tertinggal dan mampu bersaing dari sekolah lainya,” pungkasnya. (san)
Dari sembilan lokal yang ada, tiga diantaranya rusak berat dan tidak dapat digunakan sebagai tempat melangsungkan kegiatan belajar mengajar (KBM). Saat dikonfirmasi warta Lambar, Senin (5/3) Mislaini mengatakan, gedung yang tidak dapat digunakan itu telah terlalu tua. Bahkan, gedung tersebut berdiri ketika Lambar belum terbetuk, dan hingga kini belum dilakukan rehab.
Dia juga mengatakan sekolah itu hanya memiliki sembilan lokal dan 78 siswa serta 12 tenaga pengajar, masing-masing delapan guru honorer dan empat guru PNS termasuk kepala sekolah.
Ditambahkannya, gedung yang digunakan KBM hanya enam lokal, masing-masing tiga lokal bangunan baru dan tiga lokal bangunan lama. Sementara tiga lokal lagi tidak bisa digunakan. “Kami takut menggunakan lokal itu untuk KBM karena kayunya sudah rapuh dah banyak yang hancur. Kami khawatir bangunan itu akan roboh,” katanya.
Dia berharap, pihak terkait memberikan anggaran untuk rehab sekolah. “Kami mengharapkan dari dinas terkait kiranya memperhatikan gedung sekolah tersebut agar tidak menjadi sekolah yang tertinggal dan mampu bersaing dari sekolah lainya,” pungkasnya. (san)
Tidak ada komentar