Kelestarian Hutan Perlu Dijaga
Waytenong, WL-Kelestarian hutan lindung perlu dijaga, termasuk satwa yang ada di dalamnya dengan tujuan perlindungan bagi
sumber-sumber air dan penyangga sistem kehidupan yang lainnya.
Dijelaskan tokoh masyarakat Pekon Mutaralam Kecamatan Waytenong Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Zainal Ridwan, kepada
Warta Lambar, Rabu (4/4), perlunya Dinas Kehutanan (Dishut) Lambar, yang memiliki wewenang dalam pengawasan, menjaga
kelestarian hutan.
Salah satu gunung yang memiliki dua kaldera, belirang dengan lebar 2km dan tinggi 1.718 meter terdapat aktivitas fumarol
pada sisi-sisi kaldera, berada di antara Kecamatan Sekincau dan Waytenong, disisi punggung gunung banyak dikelola warga
untuk perkebunan kopi dan sayuran termasuk golongan gunung berapi.
Untuk menjaga kelestarian hutan yang ada dilereng gunung itu, warga mengharapkan gerakan penanaman pohon yang pernah
digalakkan beberapa tahun yang lalu digelar kembali. juga diperlukan pengawasan yang ekstra dari pihak terkait. Sebab
tanaman yang selama ini tumbuh di lahan-lahan mereka telah musnah oleh oleh tangan jahil.
“Penghijauan memang merupakan salah satu program yang harus segera dilakukan, agar kawasan itu segera tampak hijau, juga
sebagai antisipasi agar tanah tidak tergerus oleh air hujan karena saat ini memang sering terjadi hujan deras,” ujarnya.
Hal serupa dijelaskan Priyanto, kerusakan hutan dilereng gunung saat ini cukup parah. Untuk mencegah kerusakan lebih parah
diharapkan pihak terkait melakukan penanaman pohon. “Dengan penghijawan diharapkan hutan akan segera hijau kembali dan
menjadi pemandangan yang indah, hal tersebut tidak terlepas dari peran warga sekitar untuk merawat tanaman,” pungkasnya.
(rom)
sumber-sumber air dan penyangga sistem kehidupan yang lainnya.
Dijelaskan tokoh masyarakat Pekon Mutaralam Kecamatan Waytenong Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Zainal Ridwan, kepada
Warta Lambar, Rabu (4/4), perlunya Dinas Kehutanan (Dishut) Lambar, yang memiliki wewenang dalam pengawasan, menjaga
kelestarian hutan.
Salah satu gunung yang memiliki dua kaldera, belirang dengan lebar 2km dan tinggi 1.718 meter terdapat aktivitas fumarol
pada sisi-sisi kaldera, berada di antara Kecamatan Sekincau dan Waytenong, disisi punggung gunung banyak dikelola warga
untuk perkebunan kopi dan sayuran termasuk golongan gunung berapi.
Untuk menjaga kelestarian hutan yang ada dilereng gunung itu, warga mengharapkan gerakan penanaman pohon yang pernah
digalakkan beberapa tahun yang lalu digelar kembali. juga diperlukan pengawasan yang ekstra dari pihak terkait. Sebab
tanaman yang selama ini tumbuh di lahan-lahan mereka telah musnah oleh oleh tangan jahil.
“Penghijauan memang merupakan salah satu program yang harus segera dilakukan, agar kawasan itu segera tampak hijau, juga
sebagai antisipasi agar tanah tidak tergerus oleh air hujan karena saat ini memang sering terjadi hujan deras,” ujarnya.
Hal serupa dijelaskan Priyanto, kerusakan hutan dilereng gunung saat ini cukup parah. Untuk mencegah kerusakan lebih parah
diharapkan pihak terkait melakukan penanaman pohon. “Dengan penghijawan diharapkan hutan akan segera hijau kembali dan
menjadi pemandangan yang indah, hal tersebut tidak terlepas dari peran warga sekitar untuk merawat tanaman,” pungkasnya.
(rom)
Tidak ada komentar