Lahan Pertanian Tergenang Air
Balikbukit, WL-Cuaca yang sulit dipastikan kapan musim penghujan atau kemarau, membuat petani di Lingkungan Pantau Kelurahan
Pasar Liwa Kecamatan Balikbukit Kabupaten Lampung Barat (Lambar) mengeluh. Sebab lahan yang akan ditanami sayur-mayur
tersebut tergenang air setingi mata kaki orang dewasa. Wanijan, pemilik lahan tersebut mengatakan lahannya memang terletak
di dataran rendah. “Kalau hujan deras airnya bisa setinggi lutut orang dewasa dan menggenangi lahan sampai dua hari.
Akibatnya tanamannya mati,” kata dia kepada Warta Lambar Selasa (3/4).
Sayuran yang terbilang mahal harganya sangat menjanjikan untuk Wanijan. petani lainnya Muryono juga merasakan hal serupa
justru bertambah parah. Pasalnya lahan yang sudah ditanami sawi dan seledri yang di terpa hujan selama dua hari
berturut-turut menjadi busuk. “Ya, apa boleh buat namanya kita hanya manusia yang hanya bisa berusaha dan berdoa. Kalapun
Tuhan berkehendak lain kita tiadk bisa menyangkal.
Saat kejadian itu Wanijan dan Muryono mulai menggarap lahan di dataran tinggi agar hasil panen mereka dapat membuahkan
hasil. Muriono akan mencoba menanam tanaman yang sedikit tahan apabila terendam air, seperti singkong, ubi jalar, dan
pisang. (san)
Pasar Liwa Kecamatan Balikbukit Kabupaten Lampung Barat (Lambar) mengeluh. Sebab lahan yang akan ditanami sayur-mayur
tersebut tergenang air setingi mata kaki orang dewasa. Wanijan, pemilik lahan tersebut mengatakan lahannya memang terletak
di dataran rendah. “Kalau hujan deras airnya bisa setinggi lutut orang dewasa dan menggenangi lahan sampai dua hari.
Akibatnya tanamannya mati,” kata dia kepada Warta Lambar Selasa (3/4).
Sayuran yang terbilang mahal harganya sangat menjanjikan untuk Wanijan. petani lainnya Muryono juga merasakan hal serupa
justru bertambah parah. Pasalnya lahan yang sudah ditanami sawi dan seledri yang di terpa hujan selama dua hari
berturut-turut menjadi busuk. “Ya, apa boleh buat namanya kita hanya manusia yang hanya bisa berusaha dan berdoa. Kalapun
Tuhan berkehendak lain kita tiadk bisa menyangkal.
Saat kejadian itu Wanijan dan Muryono mulai menggarap lahan di dataran tinggi agar hasil panen mereka dapat membuahkan
hasil. Muriono akan mencoba menanam tanaman yang sedikit tahan apabila terendam air, seperti singkong, ubi jalar, dan
pisang. (san)
Tidak ada komentar