Massa Urung Ngelurug Mapolres
Balikbukit, WL-Sekitar 400-an massa dari Kecamatan Bengkunat Kabupaten Lampung Barat (Lambar) dikabarkan bergerak menuju
mapolres setempat, Selasa (3/4) sekitar pukul 14.00. Menurut warga setempat, Cak Nur, massa yang terdiri atas petani kelapa
sawit tersebut akan ngelurug mapolres guna meminta lima rekan mereka yang diamankan atas dugaan pencurian tandan buah segar
(TBS), Rabu (28/3), dibebaskan.
Sayang Cak Nur tidak menyebutkan detail identitas lima warga yang diamankan itu. Selain itu, massa juga meminta korps baju
berwarna cokelat itu menuntaskan masalah sengketa lahan di daerah tersebut secara hukum. “Warga ditangkap karena dianggap
mencuri TBS. Sementara warga yang ditangkap itu tidak pernah merasa menjual lahan yang yang di atasnya terdapat tanaman
kelapa sawit yang siap panen,” ujar Cak Nur.
Dikonfirmasi terpisah, Kasubbag Humas Polres AKP Zulkarnain mendampingi Kapolres AKBP Tatar Nugroho, S.Ik., S.H.,
membenarkan informaasi tersebut. Bahkan pihaknya terus berjaga-jaga guna mengantisipasi tindakan anarkis massa dengan
mengerahkan seluruh personel yang ada di bantu puluhan sat Pol PP.
Zulkarnain juga tidak menampik jika 400-an warga Bengkunat itu mendatangi mapolres untuk meminta patugas menghentikan
pemeriksaan terhadap terduga yang diamankan itu.
Kendati demikian, Zulkarnain mengatakan jika pihaknya hanya mengamankan tiga terduga pelaku pencurian TBS. Zulkarnain juga
tidak menyebutkan secara rinci identitas tiga pelaku dimaksud.
Zulkarnain berketetapan jika pihaknya bakal terus mengusut kasus tersebut. “Kasus ini dalam penyelidikan. Kasus ini akan
terus diproses sesuai peraturan yang berlaku,” tandas Zulkarnain.
Dihubungi terpisah, Kasat Reskrim AKP H. Doni Dunan, juga menegaskan jika penyelidikan terhadap tiga terduga bakal terus
dilangsungkan. Kini, sambung Doni, tiga terduga ditahan sejak 28 Maret lalu dimapolres setempat berikut barang bukti.
Sama seperti Zulkarnai, Doni juga enggan menyebutkan identitas tiga pelaku termasuk jenis BB. “Waduh. Coba minta ke
rekan-rekan lain. Mereka lengkap semua data-datanya,” pungas Doni. (esa)
mapolres setempat, Selasa (3/4) sekitar pukul 14.00. Menurut warga setempat, Cak Nur, massa yang terdiri atas petani kelapa
sawit tersebut akan ngelurug mapolres guna meminta lima rekan mereka yang diamankan atas dugaan pencurian tandan buah segar
(TBS), Rabu (28/3), dibebaskan.
Sayang Cak Nur tidak menyebutkan detail identitas lima warga yang diamankan itu. Selain itu, massa juga meminta korps baju
berwarna cokelat itu menuntaskan masalah sengketa lahan di daerah tersebut secara hukum. “Warga ditangkap karena dianggap
mencuri TBS. Sementara warga yang ditangkap itu tidak pernah merasa menjual lahan yang yang di atasnya terdapat tanaman
kelapa sawit yang siap panen,” ujar Cak Nur.
Dikonfirmasi terpisah, Kasubbag Humas Polres AKP Zulkarnain mendampingi Kapolres AKBP Tatar Nugroho, S.Ik., S.H.,
membenarkan informaasi tersebut. Bahkan pihaknya terus berjaga-jaga guna mengantisipasi tindakan anarkis massa dengan
mengerahkan seluruh personel yang ada di bantu puluhan sat Pol PP.
Zulkarnain juga tidak menampik jika 400-an warga Bengkunat itu mendatangi mapolres untuk meminta patugas menghentikan
pemeriksaan terhadap terduga yang diamankan itu.
Kendati demikian, Zulkarnain mengatakan jika pihaknya hanya mengamankan tiga terduga pelaku pencurian TBS. Zulkarnain juga
tidak menyebutkan secara rinci identitas tiga pelaku dimaksud.
Zulkarnain berketetapan jika pihaknya bakal terus mengusut kasus tersebut. “Kasus ini dalam penyelidikan. Kasus ini akan
terus diproses sesuai peraturan yang berlaku,” tandas Zulkarnain.
Dihubungi terpisah, Kasat Reskrim AKP H. Doni Dunan, juga menegaskan jika penyelidikan terhadap tiga terduga bakal terus
dilangsungkan. Kini, sambung Doni, tiga terduga ditahan sejak 28 Maret lalu dimapolres setempat berikut barang bukti.
Sama seperti Zulkarnai, Doni juga enggan menyebutkan identitas tiga pelaku termasuk jenis BB. “Waduh. Coba minta ke
rekan-rekan lain. Mereka lengkap semua data-datanya,” pungas Doni. (esa)
Tidak ada komentar