Perbaikan Jalan Terkesan Asal-Asalan
Waykrui, WL-Pelaksanaan perbaikan Jalan Lintas Barat (Jalinbar) tepatnya di Simpang Kerbang Pekon Penggawa V Kecamatan Waykrui Kabupaten Lampung Barat (Lambar), yang dikerjakan oleh pihak rekanan atau krontraktor sejak beberapa pekan terakhir ini terkesan asal jadi dan diindikasi menyalahi karena tidak sesuai standar perbaikan jalan secara hotmix.
Demikian dikatakan salah seorang masyarakat dipekon A Yani, kepada Warta Lambar, Selasa (27/3), mengatakan perbaikan jalan yang dimulai dari pekon itu hingga ke Kecamatan Karyapenggawa dianggap asal-asalan. “Jalinbar yang merupakan jalan provinsi kini diperbaiki namun terkesan asal jadi, sebab perbaikan atau tambal sulam diatas jalan aspal pemeliharaannya harus sesuai dengan juklak dan juknis standar aspal hotmix, yang saat ini banyak ditemui perbaikan jalan menggunakan standar laven, maka hal tersebut bukan memperbaiki namun bersifat merusak dan hal tersebut cukup merugikan negara dan pengguna jalan yang melintas,” ungkap Yani.
Menurut Yani, khususnya penambalan badan jalan yang berlubang yang dilakukan oleh para pemenang tender, seharusnya bisa memperbaiki jalan tersebut sesuai dengan kwalitas pembangunan semula.
Yani menjelaskan, perbaikan jalan atau tambal sulam diatas aspal hotmix yang ada di Jalinbar tersebut harus lebih tinggi dari aspal atau badan jalan semula, namun yang terjadi dan terlihat bahkan saat ini menjadi keluhan masyarakat dan pengguna jalan tersebut, perbaikan yang dilakukan tersebut terkesan asal jadi dan diindikasikan tidak sesuai standar.
Penambalan itu tidak perlu terlalu tebal, cukup lubang dikorek, dibersihkan dan dipadatkan. Ketebalan lubang yang ditambal harus sama dengan permukaan jalan yang lama, mengingat jika penambalan terlalu tebal dapat membuat pengguna jalan tidak nyaman saat melintas.
Perbaikan yang dilakukan dengan asal jadi tersebut menyebabkan kerugian banyak pihak, terlebih siapapun penanggung jawab pengerjaan atau perbaikan tersebut yang seharusnya dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik mungkin, namun kenyataan yang ada dilapangan tidak sesuai dengan harapan masyarakat umumnya yang berharap kualitas perbaikan yang cukup baik. (nov)
Demikian dikatakan salah seorang masyarakat dipekon A Yani, kepada Warta Lambar, Selasa (27/3), mengatakan perbaikan jalan yang dimulai dari pekon itu hingga ke Kecamatan Karyapenggawa dianggap asal-asalan. “Jalinbar yang merupakan jalan provinsi kini diperbaiki namun terkesan asal jadi, sebab perbaikan atau tambal sulam diatas jalan aspal pemeliharaannya harus sesuai dengan juklak dan juknis standar aspal hotmix, yang saat ini banyak ditemui perbaikan jalan menggunakan standar laven, maka hal tersebut bukan memperbaiki namun bersifat merusak dan hal tersebut cukup merugikan negara dan pengguna jalan yang melintas,” ungkap Yani.
Menurut Yani, khususnya penambalan badan jalan yang berlubang yang dilakukan oleh para pemenang tender, seharusnya bisa memperbaiki jalan tersebut sesuai dengan kwalitas pembangunan semula.
Yani menjelaskan, perbaikan jalan atau tambal sulam diatas aspal hotmix yang ada di Jalinbar tersebut harus lebih tinggi dari aspal atau badan jalan semula, namun yang terjadi dan terlihat bahkan saat ini menjadi keluhan masyarakat dan pengguna jalan tersebut, perbaikan yang dilakukan tersebut terkesan asal jadi dan diindikasikan tidak sesuai standar.
Penambalan itu tidak perlu terlalu tebal, cukup lubang dikorek, dibersihkan dan dipadatkan. Ketebalan lubang yang ditambal harus sama dengan permukaan jalan yang lama, mengingat jika penambalan terlalu tebal dapat membuat pengguna jalan tidak nyaman saat melintas.
Perbaikan yang dilakukan dengan asal jadi tersebut menyebabkan kerugian banyak pihak, terlebih siapapun penanggung jawab pengerjaan atau perbaikan tersebut yang seharusnya dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik mungkin, namun kenyataan yang ada dilapangan tidak sesuai dengan harapan masyarakat umumnya yang berharap kualitas perbaikan yang cukup baik. (nov)
Tidak ada komentar