UPT-Budidaya Air Tawar Tingkatkan Produksi
Sumberjaya, WL-Unit Pelaksana Teknis (UPT) Air Tawar, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Balai Benih Ikan (BBI)
Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Lampung Barat (Lambar), terus tingkatkan hasil produksi hingga berskala Nasional dan menjadi
salah satu program pemkab dalam pengembangan ikan air tawar di Lambar.
Dikatakan Kepala UPT Air Tawar, Ipin Hanapi, S.P., kepada Warta Lambar, Rabu (4/4), saat ini pihaknya akan merealisasikan
wacana yang telah ada sejak beberapa bulan silam tentang pengembangan jenis nila baru yang belum ada di Lambar, nila
tersebut diberi nama Nila Sultana. Saat ini hasil produksi ikan air tawar dari daerah Lambar, meningkat signifikan bahkan,
jika sebelumnya ikan dari luar masuk ke daerah Lambar mencapai 4 ton hingga 6 ton per hari, saat ini hanya mendatangkan 2
ton hingga 4 ton per minggu. “Kebutuhan ikan air tawar dari daerah sendiri makin tercukupi, namun kami akan terus
meningkatkan hasil produksi hingga berskala Nasional,” ujar Ipin—sapaan akrab Ipin hanapi.
Lanjut dia, sebagian besar peningkatan itu dari jenis ikan nila, dipilihnya ikan nila untuk dikembangkan di Lambar, karena
cuaca di Lambar, memang cocok untuk jenis ikan air tawar tersebut. Bukan hanya itu UPT Air Tawar Sumberjaya menjadi induk
baru di Provinsi Lampung sejak ditunjuk oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) republic Indonesia (RI), untuk
pengembangan ikan air tawar jenis nila.
Jenis ikan nila baru, sultana yang akan dikembangkan oleh Unit Pembibitan Rakyat (UPR) yang tersebar di Lambar, itu akan
mendapat bimbingan teknis oleh UPT Air Tawar Sumberjaya, nila sultana juga didatangakan dari Balai Besar Budidaya Airtawar
(BBPAT) Sukabumi Jawa Barat milik KKP RI.
“Sasaran dari pengembangan ikan nila sulpana sebanyak 30 UPR,” pungkasnya. (nop)
Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Lampung Barat (Lambar), terus tingkatkan hasil produksi hingga berskala Nasional dan menjadi
salah satu program pemkab dalam pengembangan ikan air tawar di Lambar.
Dikatakan Kepala UPT Air Tawar, Ipin Hanapi, S.P., kepada Warta Lambar, Rabu (4/4), saat ini pihaknya akan merealisasikan
wacana yang telah ada sejak beberapa bulan silam tentang pengembangan jenis nila baru yang belum ada di Lambar, nila
tersebut diberi nama Nila Sultana. Saat ini hasil produksi ikan air tawar dari daerah Lambar, meningkat signifikan bahkan,
jika sebelumnya ikan dari luar masuk ke daerah Lambar mencapai 4 ton hingga 6 ton per hari, saat ini hanya mendatangkan 2
ton hingga 4 ton per minggu. “Kebutuhan ikan air tawar dari daerah sendiri makin tercukupi, namun kami akan terus
meningkatkan hasil produksi hingga berskala Nasional,” ujar Ipin—sapaan akrab Ipin hanapi.
Lanjut dia, sebagian besar peningkatan itu dari jenis ikan nila, dipilihnya ikan nila untuk dikembangkan di Lambar, karena
cuaca di Lambar, memang cocok untuk jenis ikan air tawar tersebut. Bukan hanya itu UPT Air Tawar Sumberjaya menjadi induk
baru di Provinsi Lampung sejak ditunjuk oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) republic Indonesia (RI), untuk
pengembangan ikan air tawar jenis nila.
Jenis ikan nila baru, sultana yang akan dikembangkan oleh Unit Pembibitan Rakyat (UPR) yang tersebar di Lambar, itu akan
mendapat bimbingan teknis oleh UPT Air Tawar Sumberjaya, nila sultana juga didatangakan dari Balai Besar Budidaya Airtawar
(BBPAT) Sukabumi Jawa Barat milik KKP RI.
“Sasaran dari pengembangan ikan nila sulpana sebanyak 30 UPR,” pungkasnya. (nop)
Tidak ada komentar