Dinas Perkebunan Lambar Tutup Mata
Krui Selatan, WL
Sejumlah Kelompok Tani (Poktan) yang ada di Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar), hingga kini belum pernah mendapatkan bantuan bibit tanaman kelapa sawit. Bahkan pihak poktan tersebut telah beberapa kali mengajukan proposal bantuan bibit tanaman kelapa sawit, namun tidak mendapatkan respon dari pihak Dinas Perkebunan (Disbun). Hal itu,membuat masyarakat petani di wilayah tersebut merasa dianak tirikan.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) kecamatan tersebut,
Zahlul Junaedi, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Sabtu (22/9).
Mengatakan sebagian besar masyarakat petani dikecamata itu cukup mengharapkan
adanya bantuan bibit tanaman kelapa sawit tersebut dari pemkab melalui Disbun.
Dengan adanya poktan serta melalui Gapoktan di Kecamatan itu, berupaya
mengharapkan bantuan tersebut agar terealisasi dengan mengajukan proposal ke
Disbun.
“Dalam pengajuan proposal bantuan bibit sawit tersebut yang
di lakukan oleh poktan ke Disbun sudah sering dilakukan, namun tidak pernah
mendapatkan respon. Bahkan, dalam pengajuan 3 proposal oleh poktan di Kecamatan
ini pada tahun 2011 lalu tidak sekalipun mendapatkan tanggapan. Seharusnya,
Pemerintah lebih memperhatikan keluhan serta harapan dari petani yang ada
dikecamatan yang masih membutuhkan bantuan pemerintah ini,” terang Zahlul.
kini masyarakat petani di kecamatan itu sebagian besar
memperoleh bibit sawit tersebut dengan membeli dari penjual yang harganya
berkisar Rp50 ribu /batang, hal itu tentunya sangat menyulitkan para petani
yang ada, karena petani harus mengeluarkan biaya yang lebih besar. Sementara,
Pemerintah yang diharapkan sebagai pendukung kemajuan serta kesejahteraan
petani dinilai tutup mata terhdap nasib masyarakatnya. Hingga kini 70% lahan
perkebunan dikecamatan tersebut telah ditanami kelapa sawit.
“Di wilayah Lambar ini sangat jauh berbeda dengan wilayah
lain, seperti dengan bantuan bibit kelapa sawit tersebut jika di daerah lain
seperti di Bengkulu sangat mudah, artinya tanaman sawit tersebut bukan hanya
tanaman perusahaan saja, melainkan masyarakat juga bisa menanamnya. Pihak
Disbun Lambar terkesan tutup mata dengan kondisi petani diwilayah ini.
Seharusnya pemerintah melalui instansi terkait dapat mendukung penuh harapan
positif masyarakat petani,” pungkasnya. (nov)
Tidak ada komentar