Pemilukada Dinilai Kurang Greget
Ngambur, WL - Meski hanya tinggal hitungan jari bakal dilangsungkannya
Pemilukada yang dijadualkan pada 27 September mendatang, namun hal itu seolah
tidak ada sedikitpun tanda-tanda bakal dihelatnya pemilihan akbar tersebut.
Banyak tokoh-tokoh masyarakat di Kecamatan Ngambur Kabupaten Lampung Barat
(Lambar) yang menganggap pemilukada kali ini dinilai kurang greget jika
dibandingkan dengan pemilukada sebelumnya yang sejak jauh hari setiap pasangan
kandidat menggelar acara-acara besar yang melibatkan orang banyak atau kampanye
besar-besaran di beberapa titik wilayah.
“Antusias masyarakat menghadapi pemilukada ini pada dasarnya
tinggi, namun semua hal itu seolah tidak tampak karena sampai sekarang yang
hanya tinggal enam hari lagi bakal dilangsungkannya pemilihan bupati dan wakil
bupati, berbeda dengan pemilihan di periode sebelumnya yang kemeriahannya sudah
nampak meski jadual pemilihannya masih lama. Akibat dari itu banyak masyarakat
yang menganggap pemilukada kali ini tidak segreget pemilukada sebelumnya,”
terang salah seorang masyarakat di kecamatan tersebut Antoni Wijaya ketika
dikonfirmasi wartawan koran ini, Jumat (21/9).
Menurut Antoni, masyarakat yang beranggapan demikian tidak
hanya terjadi dikecamatan itu melainkan dibeberapa kecamatan lain diwilayah
pesisir. Meski calon dalam pemilukada kali ini hanya ada dua pasangan yaitu
cabup Mukhlis Basri dan cawabup Makmur Azhari dan pasangan cabup Jalaludin
Khotob dan cawabup Erwin Suhendra, namun tidak sedikit masyarakat yang belum
sekalipun melihat dan mengenali wajah atau foto dari pasangan nomor urut ke
dua. Dan hal itu juga cukup jauh dari perkiraan masyarakat sebelumnya jika
mereka yang akan menjadi lawan dari incumbent. “Banyak masyarakat yang sama
sekali tidak sekalipun melihat atau mengenali pasangan Khotob dan Erwin,”
lanjutnya.
Meski demikian pihaknya tetap berharap pada 27 September
mendatang masyarakat dapat melakukan kewajibannya dengan baik yaitu dengan
datang ke masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan memilih pasangan
sesuai hati nurani, mengingat suara masyarakat cukup menentukan arah
pembangunan lima tahun kedepan. (nov)
Tidak ada komentar