Gerakan Krui Bangkit Kawal Pemekaran KPB
Guna terus mendukung proses kelahiran Kabupaten Pesisir Barat (KPB)—pemekaran Kabupaten Lampung Barat (Lambar)—gerakan moral yang terwadahi dalam Krui Bangkit yang dimotori para tokoh pesisir, menggelar musyawarah bersama menyambut Daerah Otonomi Baru (DOB) KPB di aula RM Ceria Laay Karyapenggawa.
Musyawarah tersebut dihadiri para pentolan Krui Bangkit dan dipimpin langsung Ketua Faisol Purnama, dan segenap aktivias lainnya seperti MSN Afiff, Ali Arda, dan Miswandi Hasan. Delapan dari 10 camat wilayah pesisir, pengurus Apdesi, para kepala UPT Disdik, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda se-pesisir.
Dalam sambutan Faisol Purnama menjelaskan wilayah pesisir kaya akan sumberdaya alam dan hayatinya, serta memiliki sumberdaya manusia yang handal dan bisa dimanfaatkan. “Dalam musyawarah ini, saya mengajak kita semua bersama menyambut dan berdoa untuk segera lahirnya kabupaten baru yang sudah bertahun-tahun kita harapkan yang sebentar lagi akan terwujud, KPB. Dimana pada hari ini delapan menteri terkait juga membahasnya bersama DOB lain di Tanah Air untuk kemudian diajukan ke komisi yang membidangi di DPR RI dan selanjutnya diparipurnakan,” kata Faisol.
Sementara itu MSN Afiff, menegaskan terbentuknya gerakan Krui Bangkit tersebut merupakan bentuk organisasi moral untuk percepatan pemekaran KPB. “Ini bukan P3KPB (Panitia Persiapan dan Pembentkan Kabupaten Pesisir Barat, red) dan ini juga bukan pendukung Presidium Masyarakat Pesisir, maupn panitia-panitia yang lain. Gerakan Krui Bangkit adalah murni kegiatan moral yang bertujuan yang sama dengan panitia ataupun gerakan-gerakan untuk kepentingan Peissir Barat bisa lahir menjadi kabupaten,” ungkapnya.
Pada sesi Tanya-jawab, Camat Pesisir Utara Drs. Azhari, MM menjelaskan bahwa kabupaten yang akan segera lahir ini memiliki banyak potensi dan kebudayaan yang cukup kental dan terpelihara. Dan masyarakat yang peduli akan lahirnya KPB cukup banyak. Namun masyarakat sering kali tidak bisa menempati posisi masing-masing. “Tujuan awal kita, dari kemarin, sekarang, dan besok serta mendatang adalah segera lahirnya KPB. Dan itu adalah terwujudnya keinginan masyarakat sejak lama. Apa pun itu, KPB ini harus lahir,” motivasinya.
Dukungan serupa disampaikan Camat Karyapenggawa Zulqoini Syarif, SH. Menurutnya, untuk kepentingan bersama mka seluruh komponen masyarkat pesisir harus merangkul seluruh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, nelayan dan masyarakat. “Kita tidak bisa menyalahkan siapapun yang terlibat dalam persiapan pemekaran ini. Kita harus bersama, bukan bekerja untuk menyalahkan kerja orang lain. Namun ini adalah tanggungjawab kita bersama. Kemenangan kita masyarakat pesisir. Mari kita sambut lahirnya KPB. Dimana pada 24 Oktober mendatang akan digelar Sidang Paripurna DPR RI dan diharapkan disahkannya RUU KPB menjadi UU,” paparnya. (aga)
Tidak ada komentar