Pabrik Es Balok Segera Dioperasikan
Sekitar 208 cetakan es balok disiapkan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Lampung Barat (lambar) untuk kapasitas 10 ton/hari dalam rencana pengoperasian pabrik es di Kawasan Usaha Agroindustri Terpadu (KUAT) Pekon Marang Kecamatan Pesisir Selatan yang segera beroperasi.
Demikian disampaikan Kabid Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Imam Pujono, mendampingi Kadis Ir. Nata Djuddin Amran MM, Selasa (16/10).
Menurutnya pabrik es tersebut siap beroperasi dan kini tinggal masih mengelola jaringan listrik untuk pengoperasian. Selain itu, dalam pengoperasiannya akan dikelola kelompok nelayan di wilayah pesisir.
“Dari DKP hanya menyiapkan fasilitasnya, sementara untuk cetakan es balok tersebut sudah disediakan sebanyak 208 cetakan untuk memenuhi kapasitas mesin produksi es itu sekitar 10 ton/harinya. Kemungkinan dalam waktu dekat ini segera beroperasi karena kami juga masih menunggu kesiapan dari kelompok nelayan yang akan mengelolanya. Kelompok harus sudah siap karena biaya pengelolaan dari kelompok itu sendiri bukan dari dinas,” terangnya.
Dijelaskan, pabrik es itu diperuntukan bagi seluruh kelompok nelayan di wilayah pesisir. Sementara pihak DKP sebelumnya telah menggelar sosialisasi terkait pabrik es tersebut. Karena sebelumnya untuk dapat mengawetkan ikan hasil tangkapannya nelayan harus memperoleh es dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan es sebagai bahan dasar pengawet ikan.
“Nelayan wilayah pesisir ini banyak mendatangkan stok es nya untuk mengawetkan ikan hasil tangkapan dari luar wilayah seperti Tanggamus dan Bandarlampung, hal itu tentunya mempengaruhi biaya operasional nelayan itu sendiri. Untuk itu dengan adanya pabrik es tersebut kami berharap dapat dikelola dengan baik dan semaksimal mungkin, selain itu juga bagi kelompok nelayan yang mengelola mampu mempersiapkan pemasarannya agar tidak terkendala. Selain itu juga kedepan diharapkan kebutuhan es sebagai bahan dasar pengawet ikan di wilayah pesisir ini dapat selalu terpenuhi dan cukup serta tidak mendatangkan es dari luar daerah yang biaya operasioanalnya tinggi,” tambah Imam. (aga)
Tidak ada komentar