Puluhan Hektare Sawah Fuso
Area persawahan di Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar) yang kekeringan sejak beberapa bulan lalu yang telah ditanami padi terancam mengalami gagal panen, selain itu ratusan hektar sawah sama sekali tidak termanfaatkan.
Dijelaskan ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di wilayah Pekon Waysuluh Zahlul Junaidi, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Selasa (2/10). Bahwa wilayah Kecamatan Krui Selatan merupakan kawasan paling parah yang mengalami dampak kerugian akibat kekeringan tersebut. Kekeringan itu terjadi dikarenakan suplai air kurang akibat saluran irigasi yang kurang berfungsi. Seperti di Pekon Waysuluh, Mandiri Sejati, Lintik serta Pekon Pemerihan. Ratusan hektare padi milik petani terancam akan gagal panen lantaran sebagian tanaman padi yang telah ditanam mulai kuning karena kekurangan suplai air. Kerugian besar dipastikan bakal melanda para petani. Sekitar 400 hektare persawahan warga kekeringan dan akumulasi kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta.
“Kekeringan yang dialami warga saat ini lebih parah dibanding 2011 lalu. Karena sebagian besar tanaman padi kekurangan suplai air sehingga padi yang baru berumur beberapa bulan sudah terlihat menguning. Akibatnya, para petani harus terpaksa menggunakan mesin penyedot air dengan biaya operasional yang cukup tinggi, namun itu tidak efektif, meski demikian tetap saja gagal panen akan melanda kami,” ujarnya.
Pihaknya berharap Pemkab Lambar dapat memberikan solusinya serta dapat memberi bantuan kepada para masyarakat yang lahan pertaniannya terancam gagal panen. Selain itu juga lahan pertanian tanaman padi merupakan satu-satunya penghasilan terbesar. (aga)
Tidak ada komentar