Sampah Cemari Pantai
Masyarakat di Kelurahan Pasar Krui Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Lampung Barat (Lambar) mengeluh dengan kurangnya kesadaran sebagian masyarakat menjaga kebersihan lingkungan membuang sampah sembarangan, terkecuali di bibir pantai dan sungai yang akhirnya berdampak pada keruhnya sungai dan pantai terlihat kotor.
Demikian dijelaskan salah seorang warga yang juga merupakan anggota DPRD setempat Dedi Ansori, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Minggu (28/10).
Kini sebagian masyarakat dikelurahan tersebut mengeluh dengan banyaknya tumpukan sampah yang dibuang disungai dan bibir pantai, padahal pantai diwilayah tersebut merupakan pantai wisata yang setiap harinya banyak dikunjungi para wisman. “Aliran sungai selain tidak lancar lagi kini juga tampak keruh. Selain itu juga, dibibir pantai juga terlihat kotor pada hal pantai disini merupakan pantai yang selalu dikunjungi turis asing. Kami khawatir jika itu terus dibiarkan dapat berdampak pada berkurangnya jumlah turis asing yang kerkunjung untuk bermain surfing,” ujar Dedi.
Menurut Dedi, tidak terpungutnya sampah-sampah yang berserakan disungai dan pantai dikarenakan truk pengangkut sampah yang dikhususkan didua kelurahan yaitu Kelurahan Pasar Krui dan Kelurahan Pasar Kota Krui hanya ada satu unit, akibatnya truk tersebut kerap kali kerepotan untuk dapat memungut sampah-sampah yang lebih banyak sampah rumah tangga. “Truk pengangkut sampahnya hanya ada satu unit, sementara sampah yang harus dipungut meliputi dua kelurahan yang merupakan padat penduduk. Hal itu sudah pasti membuat petugasnya tidak bisa mengangkut seluruh sampah itu dengan maksimal,” imbuhnya.
Dedi berharap agar pihak terkait dalam hal itu melalui Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (BLHKP) segera turun langsung kelapangan untuk melakukan peninjauan terkait keluhan masyarakat. Setelah pihak BLHKP melakukan peninjauan menurut Dedi, pihaknya juga berharap agar pemkab dapat mengalokasikan dana guna penambahan truk pengangkut sampah agar kebersihan lingkungan dikelurahan tersebut dapat kembali terlihat. “Kami sebagai masyarakat mengharapkan agar pemkab dapat melakukan penambahan truk pengangkut sampah dikecamatan ini,” pungkasnya. (aga)
Demikian dijelaskan salah seorang warga yang juga merupakan anggota DPRD setempat Dedi Ansori, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Minggu (28/10).
Kini sebagian masyarakat dikelurahan tersebut mengeluh dengan banyaknya tumpukan sampah yang dibuang disungai dan bibir pantai, padahal pantai diwilayah tersebut merupakan pantai wisata yang setiap harinya banyak dikunjungi para wisman. “Aliran sungai selain tidak lancar lagi kini juga tampak keruh. Selain itu juga, dibibir pantai juga terlihat kotor pada hal pantai disini merupakan pantai yang selalu dikunjungi turis asing. Kami khawatir jika itu terus dibiarkan dapat berdampak pada berkurangnya jumlah turis asing yang kerkunjung untuk bermain surfing,” ujar Dedi.
Menurut Dedi, tidak terpungutnya sampah-sampah yang berserakan disungai dan pantai dikarenakan truk pengangkut sampah yang dikhususkan didua kelurahan yaitu Kelurahan Pasar Krui dan Kelurahan Pasar Kota Krui hanya ada satu unit, akibatnya truk tersebut kerap kali kerepotan untuk dapat memungut sampah-sampah yang lebih banyak sampah rumah tangga. “Truk pengangkut sampahnya hanya ada satu unit, sementara sampah yang harus dipungut meliputi dua kelurahan yang merupakan padat penduduk. Hal itu sudah pasti membuat petugasnya tidak bisa mengangkut seluruh sampah itu dengan maksimal,” imbuhnya.
Dedi berharap agar pihak terkait dalam hal itu melalui Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (BLHKP) segera turun langsung kelapangan untuk melakukan peninjauan terkait keluhan masyarakat. Setelah pihak BLHKP melakukan peninjauan menurut Dedi, pihaknya juga berharap agar pemkab dapat mengalokasikan dana guna penambahan truk pengangkut sampah agar kebersihan lingkungan dikelurahan tersebut dapat kembali terlihat. “Kami sebagai masyarakat mengharapkan agar pemkab dapat melakukan penambahan truk pengangkut sampah dikecamatan ini,” pungkasnya. (aga)
Tidak ada komentar